PRABU WATU GUNUNG (6) - Minta Anak dan Istri Diboyong ke Suralaya

photo author
- Jumat, 27 Desember 2019 | 05:47 WIB

-

“Aku menangis karena sedih, suamiku mati terbunuh. Aku akan menangis terus menerus biarlah Suralaya jadi porak poranda dan kalang kabut,” kata Dewi Sinta. “Jangan begitu, Dewi Sinta. Kalau dikau mau berhenti menangis suamimu akan aku hidupkan kembali. Sudahlah, aku pamit dulu akan terbang ke Suralaya menghidupkan suamimu,” kata Sanghyang Narada.

DI SURALAYA para Dewa masih mengerumuni jenazah Prabu Watugunung. Sanghyang Narada lalu menyibak kerumunan para Dewa dan berdiri di samping Jenazah sambil umak-umik dia menyambungkan kepala yang lepas ke tempatnya semula, lalu dia berkata “Bim salabim hidup lagi… prok prok prok”.
Prabu Watugunung yang tadi nggejojor tak bernafas kini mulai ngolet, angop, bersin, ngentut, ucek-ucek, membuka mata, duduk sebentar, kemudian bergegas berdiri. Dipandanginya
para Dewa yang ada di situ, “He, siapa yang membangunkan tidurku?”.

“Enak aja tidur? Dikau tadi mati, Watugunung. Nih, yang menghidupkan Sanghyang Narada”, bethara yang tak pernah lupa pakai sepatu itu menepuk dada, bangga.
“Kalau begitu terima kasih, Sanghyang Narada”, ucap Prabu Watugunung.
“Tidak cukup terima kasih. Dikau harus segera turun ke Marcapada menemui istrimu Dewi Sinta. Sebab jika ia sudah melihat dikau hidup kembali pasti tidak akan nangis lagi”

“Tidak. Aku tidak mau turun ke Marcapada, aku sudah kerasan tinggal di Suralaya. Jika Sanghyang Narada menginginkan istriku tidak menangis maka bawalah istri dan anak-anakku kemari!” jawab Prabu Watugunung.

“Uuuukh, sialan. Ulun malah dikau jadikan tukang jemput? Tetapi, baiklah. Yang penting nanti dalam penerbangan dari Marcapada ke Suralaya istrimu akan ulun peluk erat-erat supaya tidak jatuh. Bukankah Dewi Sinta tidak dapat terbang?”.
“Lalu anak-anakku bagaimana?”.
“Ulun akan sewa Wildata dan Wilmuna kepada Gatotkaca dan Seteja. Dua ekor garuda itu rasanya cukup untuk mengangkut anak-anakmu”.
Prabu Watugunung mengangguk-anggukkan kepala tanda setuju. (Akhiyadi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X