MISTERI MAKAM IBU UNTUNG SUROPATI DI PANDAK (3) - Pesinden, Penari dan Pengrawit Tenar

photo author
- Jumat, 14 September 2018 | 08:01 WIB

-
Ada versi menyatakan kepergian Nyai Gadhung Mlati dari Majapahit diikuti oleh Gusti Ayu Setyaningsih dan Ki Surokanti. Pengembaraannya sampai di Pandak, dilakukannya dengan cara mbarang ledhek untuk menopang kehidupan mereka. Namun pada akhirnya profesinya itu menyurut dan jatuh miskin. KEMATIANNYA yang susul-menyusul dengan pengikutnya kemungkinan besar karena mereka semua dilanda serba kekurangan dan juga oleh karena kesehatannya terganggu. Oleh karena itu pula nisan makam di Nggluntung Lor kelihatan kembar. Kembar dalam ukuran, bentuk, maupun relief nisannya. Pada sisi timur dari nisan kembar ini terdapat nisan batu andesit yang berukuran relatif lebih kecil dari nisan kembar tersebut. Nisan batu andesit inilah yang menjadi penanda bagi kuburan Ki Surokanti. Sedangkan nisan kembar tersebut menjadi penanda bagi makam atau kuburan Nyai Gadhung Mlati dan Gusti Ayu Setyaningsih. Berkait dengan makam Ki Surokanti menurut sumber setempat merupakan makam paling akhir yang dibangun di tempat itu setelah pembangunan makam Nyai Gadhung Mlati dan Gusti Ayu Setyaningsih. Hal itu terjadi karena jasad Ki Surokanti ditemukan secara tidak sengaja. Penemuan jasad atau tulang belulang Ki Surokanti ini terjadi ketika diadakan kerja bakti untuk membuat bedeng sisi selatan makam yang selalu runtuh. Sisi selatan makam ini memang berupa lereng yang mudah tergerus air. Agar keruntuhan itu tidak berlarut-larut maka warga setempat berupaya membedenginya.
-
MERAPI-ALBES SARTONO
Nisan kecil Ki Surokanti atau Ki Soponyono. Pada saat mereka menggali tanah di sisi selatan makam itulah mereka menemukan kerangka manusia. Semula mereka tidak tahu, siapa nama atau jati diri tokoh yang kerangkanya ditemukan itu. Warga pun akhirnya sepakat menamakannya Kyai Soponyono. Artinya, memang orang tidak bisa nyono (menyangka/menduga) siapa dia sesungguhnya. Akan tetapi seiring berjalannya waktu nama itu kemudian diubah menjadi Ki Surokanti. Ketenaran Nyai Gadhung Mlati dan Gusti Ayu Setyaningsih ini akhirnya ingin ditiru oleh banyak orang terutama dari kalangan orang yang berprofesi sebagai artis panggung khususnya sindhen, penari, atau pengrawit. Hal seperti ini kemudian menyebabkan banyak orang berziarah ke makam Nyai Gadhung Mlati dengan ujub agar dapat meniru atau mendapatkan sawab (tuah) dari Nyai Gadhung Mlati yang cantik, terkenal, dan laris tanggapan untuk pentas. (Albes Sartono/Jbo)  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X