-
Peninggalan abad-8 banyak dikunjungi wisatawan.
Pemberontakan Kadipaten Blambangan yang diperintah Bhre Wirabhumi berhasil ditaklukkan ksatria berdarah Blambangan sendiri yang membelot ke Majapahit, yaitu Raden Gajah. Dalam masyarakat, kisah ini menjadi folklore yang mengisahkan pemberontakan Adipati Blambangan Kebo Marcuet.
KEBO berarti bangsawan, marcuet artinya kecewa. Kebo Marcuet berhasil ditaklukkan Jaka Umbaran. Jaka atau perjaka dan umbara artinya pengembara. Setelah berhasil menaklukkan Adipati Kebo Marcuet, Jaka Umbara dikukuhkan sebagai Adipati Blambangan dengan nama Minakjingga. Minak berarti bangsawan, jingga sama dengan penuh keinginan. Adipati Kebo Marcuet atau Bhre Wirabhumi dan Minakjingga yang bernama asli Raden Gajah, adalah keponakan Bhre Wirabhumi sendiri.
Namun, sepeninggal Prabhu Wikramawardhana, ketika Majapahit dipegang oleh Ratu Suhita, Raden Gajah juga berniat melepaskan diri dari Majapahit karena merasa diingkari janjinya. Lalu tampillah Raden Paramesywara, yang berhasil memadamkan pemberontakan Raden Gajah. Pada akhirnya, Raden Paramesywara diangkat sebagai suami oleh Ratu Suhita.
Dalam cerita rakyat, Paramesywara dikenal sebagai Damarwulan. Ratu Suhita tak lain adalah Kencanawungu. Kencana (mutiara), wungu (ungu atau pucat pasi), ketakutan. Sementara Damarwulan adalah pelita sang rembulan.
Kondisi Majapahit kemudian menjadi stabil. Hingga tahun 1453 Masehi, Majapahit dipegang oleh Raden Kertabhumi yang lantas terkenal dengan gelar Prabhu Brawijaya (Bhre Wijaya). Pada jaman pemerintahan beliau Islam mulai masuk ke Majapahit dari Malaka. Dan kemudian masuk ke pusat kerajaan.
Kisahnya dimulai dari Kamboja selatan, di wilayah itu dulu terdapat kerajaan kecil bernama Champa. Raja Champa memeluk Islam setelah seorang ulama dari Samarkand, Bukhara bernama Syeh Ibrahim As-Samarqand dating ke Champa. Selain pindah agama, Raja Champa mengambil Syeh Ibrahim As-Samarqand sebagai menantu.
Raja Champa memiliki dua orang putri. Yang sulung bernama Dewi Candrawulan dan yang bungsu bernama Dewi Anarawati. Syeh Ibrahim As-Samarqand dinikahkan dengan Dewi Candrawati. Dari hasil pernikahan ini, lahirlah dua orang putra, yang sulung bernama Sayyid ‘Ali Murtadlo, dan yang bungsu bernama Sayyid ‘Ali Rahmad. Kerajaan Champa dibawah kekuasaan Majapahit berpusat di Jawa. Pada waktu itu Majapahit diperintah Raden Kertabhumi atau Prabhu Brawijaya sejak tahun 1453 M. Beliau didampingi adiknya Raden Purwawisesha sebagai Mahapatih. Pada tahun 1466, Raden Purwawisesha mengundurkan diri, penggantinya adalah Bhre Pandhansalas. (dari berbagai sumber)- (JB Santoso)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: admin_merapi