-
Aksara Jawa di Tumpeng Jejeg Sejati. Menurut salah satu penganut faham kepercayaan, pertemuan agung di Gunung Tidar dihadiri leluhur dan tokoh-tokoh ghaib Tanah Jawa seperti Eyang Ismoyo Jati, Ki Juru Mertani, Eyang Sapujagad, Eyang Sambernyawa, Ki Jaka Lelana, Ki Jaka Umbara, Eyang Ismoyo Jati dan lain sebagainya. DALAM pertemuan akbar di Puncak Suralaya itu Eyang Ismoyo Jati bertindak sebagai pamedhar sabda. Semnatar menurut jurukunci Gunung Tidar, Bu Sutidjah, nama-nama yang ada di puncak Gunung Tidar ini mempunyai makna yang tersamar. Sebutan Eyang, misalnya, memiliki makna elinga padha sembahyang (ingat untuk melakukan sholat). Ismaya maknanya aja padha semaya (jangan menunda). Kata jati artinya kabeh ana jati dhirimu (semua ada pada jati dirimu). Sedangkan kata Semar, maknanya Sira Eling Marang Allah lan Rasul (kamu ingat pada Allah dan Rasul). Di pucuk tugu Puser Tanah Jawa yang berada di tengah lapangan di puncak Gunung Tidar ada tulisan aksara Jawa tiga buah sa. Ini maknanya, sapa salah seleh (barang siapa yang bersalah akhirnya akan ketahuan). Juga bermakna sapa sholat slamet (siapa yang menegakkan sholat akan selamat). Cungkup makam petilasan Eyang Ismoyo Jati yang berbentuk kerucut berwarna kuning dengan nama Tumpeng Jejeg Sejati dengan makna tumenga marang Pengeran kanthi jejeg amrih bisa dadi manungsa kang sejati. Atau, menghadap kepada Tuhan dengan lurus agar dapat menjadi manusia yang sejati. Sebagai pengingat agar Orang Jawa agar tidak lupa pada kejawaannya, ada tulisan timbul abjad aksara Jawa ha na ca ra ka sampai ma ga ba tha nga yang melingkar di bagian bawah tumpeng. Sedangkan tombak trisula di ujung tumpeng adalah bentuk huruf Arab yang terbaca Allah. Cungkup makam petilasan dipagari tembok empat persegi yang sisi-sisinya berukuran 9 meter. Ukuran ini bermakna wali sanga. Di dalam pagar yang membingkai makam petilasan ini ada sebuah pohon jati yang tumbuh subur. Puncak Gunung Tidar menjadi salah satu obyek wisata spiritual atau obyek wisata ziarah yang cukup terkenal di Magelang. Di sini, disamping ada makam petilasan Eyang Ismoyo Jati, juga ada makam petilasan Syekh Subakir, makam Kyai Sepanjang dan makam petilasan Pangeran Purboyo yang berada di bawah pohon beringin besar. (Amat Sukandar/Jbo)