CERITA MISTERI - Menari Bukan Mau Sendiri

photo author
- Rabu, 25 Juli 2018 | 07:32 WIB

-
SEPERTI mendapat durian runtuh, Misno (bukan nama sebenarnya) diajak Pak Ketut pergi ke Bali. Tanpa harus merogoh kocek untuk membeli tiket dan membayar penginapan di sana, karena memang diajak Pak Ketut untuk mudik ke kampung halamannya. “Kamu bisa melihat keindahan Bali. Juga melihat berbagai upacara tradisional yang amat menarik,” kata Pak Ketut kepada Misno, pemuda yang memang tak pernah pergi rekreasi ke tempat yang jauh seperti Bali. Misno di kampungnya memang dikenal sebagai pemuda yang baik, banyak teman karena mudah bergaul. Ajakan Pak Ketut tentu saja menarik minatnya. Tanpa banyak pertimbangan, tawaran itu diterimanya dengan senang hati. Di Bali, Misno melihat hampir setiap warga tertib menjalankan agamanya. Di depan rumah-rumah penduduk selalu terlihat sesaji dan dupa yang diletakkan pada tempat-tempat khusus. Kebanyakan berada di depan rumah. Ritual tradisional di Pulau Dewata ini membuat suasana lingkungan terasa tenteram dan damai. Misno juga diajak Pak Ketut melihat pagelaran tarian tradisional. Misno terkagum-kagum melihatnya, sampai-sampai sering ndomblong. Apalagi gadis-gadis yang menari rata-rata amat cantik. Tarian yang diperagakan para lelaki juga terkesan gagah perkasa. Misno iseng-iseng bertanya pada Pak Ketut, “Pak, apakah tarian sebagus itu juga harus diberi sesaji sebelum digelar?” “Untuk pagelaran besar tentu saja harus dimulai dengan sembahyang lebih dulu. Hampir setiap agama melakukan doa lebih dulu setiap kali melakukan berbagai kegiatan yang dinilai amat penting,” ujar Pak Ketut. “Juga diberi sesaji segala…?” Pertanyaan Misno ini belum sempat dijawab Pak Ketut, karena keburu diajak Pak Ketut untuk pergi ke sebuah warung makan khas Bali. Sebelum meninggalkan arena tari, Misno sempat melihat seperangkat sesaji tak jauh dari tempat itu. Misno tertarik pada aneka sesaji itu. Dia lalu …. Lima hari berada di Bali, Pak Ketut dan Misno pulang ke Kutoarjo. Hampir seharian Misno tidur nglintek di rumahnya. Mungkin karena capek. Tapi kemudian rumahnya menjadi geger, karena begitu bangun, Misno tampak menari-nari di kamarnya. Gaya teriannya persis tarian Bali. Kedua tangannya menekuk sedatar bahu. Matanya melirik ke kanan dan kekiri, badannya juga megal-megol. Keluarganya bingung, sepertinya apa yang dilakukan Misno bukan maunya sendiri. Kakak Misno lalu pergi ke rumah Pak Ketut. Ketika ke rumah Misno. Pak Ketut datang bersama Pak Sukeni (nama samaran), orang pintar dalam urusan gaib di Bali. Tidak begitu lama Misno dapat diminta untuk berhenti menari. (Hanny S/Jbo)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X