-
PAGI itu Walidi berangkat ke kantor dengan perasaan tidak enak. Salah satu ayam peliharaannya mati mendadak. Padahal sehari sebelumnya tidak ada tanda-tanda ayamnya sakit. Pikirannnya terus saja tertuju pada ayamnya, sehingga tidak konsentrasi bahkan saat mengendarai sepeda motor di jalan raya.
Akibatnya, tiba-tiba...kedubrak....motor Walidi nabrak seorang kakek pengendara sepeda onthel. Beruntung si kakek tidak mengalami luka-luka, hanya sepedanya yang ringsek lumayan parah. Terpaksa Walidi harus merogoh kantongnya untuk ongkos perbaikan sepeda dan sekadar berobat si kakek.
Gara-gara insiden itu, Walidi terlambat sampai kantor. Dan belum sempat duduk, temannya memberi tahu dirinya dipanggil bagian personalia. Hati Walidi pun berdesir, karena tak biasanya bagian personalia memanggil karyawan jika tidak ada sesuatu yang penting.
Dengan dada berdebar-debar, diketuknya pintu kepala bagian personalia.
"Masuk," terdengar suara merdu dari balik pintu. Itu suara Bu Nancy (bukan nama sebenarnya), kepala bagian personalia yang cantik namun punya sikap tegas.
Dengan pelan dan sikap agak membungkuk, Walidi pun masuk ke ruangan yang dingin itu. Untuk sejenak ia bisa melupakan ayamnya yang mati, karena saking tegangnya menghadapi atasan yang seorang perempuan.
Setelah berbasa basi panjang lebar tentang kondisi ekonomi yang sedang sulit, sehingga berpengaruh besar pada kondisi perusahaan, maka sampailah pada kesimpulan mengapa Walidi dipanggil.
"Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami atas jasa-jasa yang telah bapak berikan kepada perusahaan selama ini, namun karena keadaan memaksa maka kami harus mengambil keputusan yang sangat sulit. Kami harus melakukan pengurangan karyawan, dan mohon maaf, Pak Walidi termasuk salah satunya," kata Bu Nancy dengan kata-kata yang amat sangat jelas didengar.
Dengan lunglai Walidi meninggalkan ruangan Bu Nancy. Pikirannya hampa menerima kenyataan yang tiba-tiba dan sangat di luar dugaan.
"Ini namanya peringatan dari Gusti Allah. Cobalah kamu pikir, dari ayam mati mendadak, kemudian nabrak kakek dan terakhir dipecat, itu semua bukan kebetulan, tapi supaya kamu mawas diri dengan apa yang telah kamu lakukan selama ini," kata Pak Soma saat Walidi tiba di rumah dan berkeluh kesah pada ayahnya itu tentang nasib sial yang dialaminya hari ini.
Rasulullah SAW. pun melarang kita mengadu binatang, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dari Ibnu Abbas ra. berkata : "Rasulullah SAW. melarang kita untuk mengadu binatang-binatang." (Habis)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: admin_merapi