-
BERSAMA tujuh orang lainnya, ketika pulang berwisata dari Jakarta, sampailah Ito (bukan nama sebenarnya) di perbatasan Jabar dan Jateng. Terlihat mereka mulai merasa penat. Beberapa di antara malah sudah mendengkur, mengacau teman-teman yang masih terjaga.
Ketika akan masuk sebuah hutan, Joni (nama samaran) pengemudinya mengaku mengantuk dan minta diganti. Krista (juga nama samaran) yang masih terlihat segar bersedia mengganti tugas Joni.
Saat mobil berhenti untuk melakukan pergantian pengemudi, Ito kebelet pipis dan turun dari pintu belakang. Akhirnya iapun pipis di ban mobil itu. Sementara Krista cukup menggeser tempat duduk dan tidak turun dari mobil.
Tidak tahu kalau Ito masih di luar mobil, Krista langsung saja melaju, melanjutkan perjalanannya ke Klaten. Ito yang masih di luar dengan memegang celananya berteriak sekuat tenaga. “Tungguuu…!” Celaka tiga belas! Krista terus saja bablas karena tidak mendengar panggilan Ito.
Akhirnya Ito berada di hutan itu sendirian. Padahal saat itu pukul satu malam. Ketika berupaya menghubungi teman-temannya melalui hape, usahanya ini gagal total karena mana mungkin di hutan selebat itu ada sinyal.
Tak ayal, Ito yang sendirian mengalami beberapa kejadian aneh. Saat terus berupaya menelepon teman-temannya, dia dibuntuti aroma harum. Ito mulai kacau pikirannya. Dia sadar aroma itu berasal dari dunia lain. “Pergi! Jangan ganggu aku makhluk jahat!” ujar Ito diikuti sumpah serapah tidak keruan.
Hingga berpindah 3 kali tetap saja diikuti aroma itu. Ito mulai panik bahkan berharap ada tumpangan bus yang mau membawanya. Ia mulai senang ada suara bus lewat. Ternyata tidak ada ujudnya. Kejadian itu berlangsung berulang–ulang. Ito kian kacau balau. Setiap ada bus lewat ia mengacungkan tangannya tetap tak digubris. Hanya mondar-mandir di tepi jalan raya di tengah hutan itu.
Baru sekitar pukul empat ada bus jurusan Semarang yang mau ditumpangi. Mulai ia ceritakan pada kondektur bus itu. Termasuk mendapat sinyal bisa menghubungi Jon dan Krista si pengemudi. Rupanya Jon mengira Ito masih tertidur di tempat duduk belakang.
Setelah diusut ternyata di kawasan itu sebagai area tak boleh kencing. Bila terpaksa disarankan untuk izin dan amit-amit. Sebagaimana yang dituturkan kondektur bus itu. termasuk saat keluar dari mobil pun Ito tak berbicara kepada si sopir. (WA Sutanto/Jbo)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: admin_merapi