GAMELAN, REFLEKSI HARMONI KEHIDUPAN JAWA (8) - Kenong Mengikuti Struktur Gendhing

photo author
- Senin, 28 Mei 2018 | 23:22 WIB

-
MERAPI-JB SANTOSO
Kenong, instrumen penting kedua setelah gong. Penabuh kendhang, dibutuhkan orang yang sangat mendalami budaya Jawa, dimainkan dengan perasaan si pemain sesuai aturan yang ada. Sementara demung, saron dan peking merupakan tabuhan berbentuk bilahan dengan enam atau tujuh bilah (satu oktaf) ditumpangkan pada kayu sebagai resonator. SEMENTARA Gong menandai permulaan dan akhiran gendhing dan memberi rasa keseimbangan setelah berlalunya kalimat lagu gendhing yang panjang. Gong sangat penting untuk menandai berakhirnya satuan kelompok dasar lagu, sehingga kelompok itu sendiri. Ada dua macam gong yaitu gong ageng (besar) dan gong suwukan atau gong siyem yang berukuran sedang. Gong gantung berukuran kecil disebut dengan kempul, menandai aksen-aksen penting dalam gendhing. Dalam hubungannya dengan lagu gendhing, kempul bisa memainkan nada yang sama dengan nada balungan. Kadang-kadang kempul mendahului nada balungan berikutnya. Slenthem, menurut konstruksinya, slenthem termasuk keluarga gender, malahan kadang-kadang ia dinamakan gender panembung. Tetapi slenthem mempunyai bilah sebanyak bilah saron. Slenthem beroktaf paling rendah dalam kelompok instrumen saron. Seperti demung dan saron barung, slenthem memainkan lagu balungan dalam wilayahnya yang terbatas. Kemudian ada kethuk dan kenong. Kenong merupakan satu set instrumen jenis mirip gong berposisi horisontal, ditumpangkan pada tali yang ditegangkan pada bingkai kayu. Dalam memberi batasan struktur suatu gendhing, kenong adalah instrumen kedua yang paling penting setelah gong. Kenong membagi gongan menjadi dua atau empat kalimat kenong. Di samping berfungsi menggaris-bawahi struktur gendhing, nada-nada kenong juga berhubungan dengan lagu gendhing. Dia bisa memainkan nada yang sama dengan nada balungan. Boleh juga mendahului nada balungan berikutnya untuk menuntun alun lagu gendhing atau ia dapat memainkan nada berjarak satu kempyung dengan nada balungan, untuk mendukung rasa pathet. (JB Santoso)  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X