-
Masjid Kauman di Desa Prawoto dianggap lebih tua dari kerajaan Demak. MASJID di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo Pati diyakini merupakan peninggalan Walisongo. Berdasar cerita masyarakat, maka masjid tersebut dipercaya merupakan peninggalan murid Sunan Kudus, yaitu Raden Bagus Hadu Mukmin atau yang lebih kesohor dengan sebutan Sunan Prawoto. Sebagai kesan yang paling mencolok jika masjid Prawoto merupakan peninggalan jaman kewalian, adalah nampak dari halamannya. Belasan pohon yang dipercaya berusia ratusan tahun, mengapit berdiri kokoh merimbuni pekarangan masjid.Yang membuat warga setempat menjadi heran, karena keadaan 11 pohon di dekat masjid Prawoto tidak pernah berubah. Baik tinggi pohon maupun cabangnya, seolah sama (tetap). Selain itu, yang membedakan antara masjid Prawoto dengan masjid umumnya peninggalan wali, adalah tidak memperlihatkan paduan arsitektur Hindu-Budha. Sebagai salasatu situs peninggalan masa peralihan Hindu ke Islam, masjid Prawoto memiliki nilai historis yang sangat tinggi. Namun sayangnya, renovasi yang dilakukan selama beberapa kali mengakibatkan masjid bersejarah tersebut sudah jauh berubah dari bentuk aslinya. Bahkan papan informasi benda cagar budaya yang sebelumnya terpasang di halaman masjid pun hilang bersamaan dengan kegiatan perbaikan yang dilakukan. "Sayangnya, masjid Kauman Prawoto sudah banyak mengalami renovasi" kata seorang pengurus masjid, Rubinto, Kamis (24/5). "Tetapi atap kayu jati asli dari.jaman wali, dan keadaan kayunya masih utuh. Juga jendela dan pintu masih asli semua" tambahnya. Menurut Rubinto, masjid Prawoto dipercaya sebagai tempat penyebaran Islam pertama kali di wilayah Pati selatan, seperti kecamatan Sukolilo dan Kayen. "Sebelum berdiri kerajaan Islam di Demak, maka masjid Prawoto ini menjadi tempat berkumpul dan bermusyawarahnya para wali" tuturnya. "Usia masjid Prawoto diyakini lebih tua dibanding Masjid Agung Demak" tegas Rubinto. (Cuk)
