CERITA MISTERI - Pantas, Dikeduk Masih Kering

photo author
- Sabtu, 5 Mei 2018 | 18:09 WIB

-
SEPERTI kemarau tahun lalu, ketigo tahun ini desa Ganjur dilanda kekeringan. Sumur Pak Sukami (bukan nama sebenarnya) yang semula airnya megung, lambat laun menjadi asat. Daripada setiap kali membeli air dari pedagang yang menawarkan air bersih dengan menggunakan mobil tangki, Pak Sukami datang ke seorang penggali sumur, Kang Sarbe (nama samaran), untuk memperdalam sumurnya. “Kalau bisa besok pagi mulai digarap ya, Kang. Dikeduk tiga meter saja tentu sudah keluar airnya dan akan megung lagi,” ujar Pak Sukemi sembari memberi uang panjar. Karena harus mengerjakan pekerjaan yang sama pada pemesan yang lebih dulu datang, baru tiga hari kemudian Kang Sarbe datang. Berkat pengalamannya yang sudah puluhan tahun dalam hal gali-menggali sumur asat, Kang Sarbe tidak kesulitan menggarap pekerjaan tersebut. Pagi itu dengan dukungan seorang pembantunya, Kang Sarbe langsung “ambles bumi”, turun ke dalam sumur. Ternyata pekerjaan itu tidak seperti yang diperkirakan. Sumur Pak Sukami sudah dikeduk sedalam tiga meter lebih, air yang diharap belum juga muncul. Tanah masih kering. Menjelang Asar pekerjaan dihentikan dan akan diteruskan keesokan harinya. Hari berikutnya, pukul delapan Kang Sarbe sudah masuk sumur. Selagi jongkok mengeduk dasar sumur dengan linggis….Jleg! Tiba-tiba ada sepasang kaki di depannya. Spontan kepala Kang Sarbe mendongak ke atas. Penggali sumur itu melihat sesosok laki-laki berpakaian Kejawen, layaknya seorang abdidalem Kraton. Berdiri mepet tebing sumur. Dengan suara halus sosok lelaki tersebut berujar dalam bahasa Jawa. “Rasah jero-jero nggonmu ngedhuk sumur. Yen wis wayahe, sesuk banyune rak megung maneh.” Tanpa ditanya, sosok lelaki tersebut memberi informasi, jika mata air sumur tersebut memang sedang dibendung. “Bendaraku sedang punya gawe menikahkan putrinya. Butuh air banyak untuk mandi, cuci, minum dan lainnya. Besuk kalau perhelatan itu selesai, bendungan akan kami buka kembali. Saya jamin sumur ini akan megung lagi airnya,” ujar sosok lelaki itu panjang-lebar. Kang Sarbe menghentikan pekerjaannya dan naik ke atas. “Sudah beres, Pak. Tapi maaf, Pak Sukami harus bersabar,” ujar penggali sumur tersebut. Kemudian Kang Sarbe membeberkan pengalaman yang baru saja dialaminya. Pak Sukami manggut-manggut percaya. (Andreas Seta RD/Jbo)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X