JALUR DEANDELS MEMBELAH KAWASAN PURWOREJO (5) - Randu Gapit Perumahan Dhemit

photo author
- Selasa, 1 Mei 2018 | 06:17 WIB

-
MERAPI-SUJONO
Tempat di mana Randu Gapit dulu pernah tumbuh. Para pemilik pesugihan menugasi jin-jin untuk mencari tumbal di jalan Deandels. Banyak di antaranya dari luar daerah. Menurut Ghaida, jin pesugihan bersemayam di pepohonan yang ada di sepanjang jalan Deandels. Jadi, makhluk gaib itu bebas memakan tumbal nyawa manusia.TAK ada hari-hari khusus untuk tumbal ini. Waktunya bebas, kapan saja. Jadi jangan heran, jika di jalan Deandels ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas, dengan korban meninggal atau hanya luka-luka,” ungkap Ghaida, yang didampingi ayahnya, Jatmiko. Dari pantauan Ghaida, ada beberapa bagian tempat yang diyakininya sangat angker atau rawan. Salah satunya, perempatan Wonoroto. Di lokasi yang banyak penjual buahnya ini, penuh jin yang menunggu mangsa. Sebenarnya, kata Ghaida, tak hanya jin pesugihan yang banyak berkeliaran di sepanjang jalan Deandels. Namun ada juga makhluk gaib yang dendam kepada manusia, karena kerajaannya dihancurkan manusia. Jatmiko menimpali, pada masa pelebaran dan peningkatan jalan Deandels beberapa tahun silam, di daerah Kentengrejo, ada sebuah pohon randu tua yang dikenal dengan sebutan Randu Gapit. Randu Gapit ini, ukurannya sangat besar. Warga sekitar sangat mengkeramatkan pohon Randu Gapit ini. Di lokasi ini sering dijadikan tempat ritual. Tak heran, sering ditemukan sesajen di lokasi ini.
-
Warga sekitar meyakini, di Randu Gapit ini, tempat tinggal banyak makhluk gaib. Namun karena terkena pembangunan jalan, pohon Randu Gapit ini terpaksa di tebang. Konon, sempat terjadi perlawanan dari makhluk gaib penghuninya. Namun akhirnya, Randu Gapit bisa ditebang, dan penghuninya mau pergi. “Mereka mau pergi dengan syarat, akan mengambil tumbal nyawa siapa saja yang melewati jalan Deandels, sesuka hati mereka. Itu juga menjadi salah satu penyebab, kenapa jalan Deandels jadi rawan,” ujar Jatmiko, yang diiyakan oleh Ghaida. Para jin jahat haus darah ini punya beragam cara dalam mencari korbannya. Kata Ghaida, umumnya, dengan menipu pandangan calon korbannya. Misalnya, tiba-tiba saja jalan menjadi bercabang, tiba-tiba saja ada penyeberang jalan, atau berbuat usil dengan membuat alat kemudi tak berfungsi, atau lainnya. (Sujono/Jbo)  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X