-
TEMAN sebayanya, memanggil dia Farel (bukan nama sebenarnya). Dia duduk di bangku kelas dua sekolah dasar. Di sekolahnya dia terbilang anak pemberani tetapi tidak nakal kepada teman-temannya. Seringkali dia bercerita tentang dunia makhluk halus.
Farel tinggal di sebuah desa yang terletak di Yogya barat, jauh dari keramian. Farel terbilang anak yang menarik bagi banyak orang karena berbakai tingkah lakunya yang berkaitan dengan jagad alus.
Memang, orang tuanya adalah kolektor benda-benda kuno terutama terkait dengan tosan aji, seperti keris, pedang, cundrik, patrem dan lain sebagainya. Hobinya itu ternyata dapat memberi penghasilan lumayan besar untuk menopang hidup keluarganya. Yaaah, maklumlah, ayah Farel hanya seorang pegawai negeri golongan menengah.
Banyak keris yang dikoleksinya sering menghasilkan uang yang amat banyak. Tak sedikit keris-keris yang dimilikinya berasal dari zaman Majapahit maupun Pejajaran, dengan berbagai pamor dan dapur. Tapi selain keris yang berkelas, ayah Farel juga memiliki dagangan pusaka yang harganya tidak terlalu tinggi.
Ayah dan ibu Farel sering kelabakan atas tingkah Farel yang tidak lazim dan aneh-aneh. Tetangga mereka pun banyak bercerita tentang Farel yang sering keluar malam. Mereka melihat Farel berjalan-jalan sendirian. Mengherankan memang, karena biasanya, anak-anak seumur Farel takut keluar pada larut malam seperti itu.
Bila di jalan berpapasan dengan orang-orang lain, Farel pun menegur dengan ramahnya. Anehnya orang tua Farel maupun saudaranya tidak mengetahui kepergian bocah itu. Mereka hanya mendengar gunjingan dari tetangganya.
Penasaran dengan hal itu, orangtuanya lalu menyelidiki apakah anaknya kerap pergi keluar malam seperti gunjingan tetangga kiri-kanannya.
Selidik punya selidik, orang tua Farel tidak menemukan kejanggalan maupun apa yang sering digunjingkan bahwa Farel sering pergi tengah malam. Tak urung orang tua Farel lalu mendatangi seorang spiritualis mumpuni untuk menanyakan kejanggalan itu.
Dari hasil pengamatan orang mumpuni tersebut, ternyata Farel berteman dengan makhluk halus yang sering menyaru sebagai keluarga Farel. Ketika hal itu ditanyakan kepada Ferel, anak itu mengaku tentang apa yang dialaminya.
Spritualis itu lalu memberi rajah untuk membentengi rumah yang ditinggali keluarga Farel agar tak ada lagi lelembut yang menyatroni Farel. (Chairul Hidayat/Jbo)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: admin_merapi