Priyo dan lainnya, seketika mendekat, termasuk Lika.
Namun, begitu Lika mendekat, bau busuk itu semakin menyengat di hidung Riski.
Ia melihat Lika, meyakini bahwa sumber bau itu berasal dari tas yang digendong gadis itu.
"Kowe nggowo opo! Nggowo opo? (Kamu bawa apa, bawa apa)," tanya Riski, sambil beringsut mundur, menjauhi Lika.
Koco membantunya menjauhkan dari Lika. "Piye, piye, piye iki? (Ada apa, ada apa, ada apa ini),"
Lika memberi gestur agar Riski tenang, tapi ia terus memaksa Lika untuk memberitahu apa yang dibawa.
Lika menyerah, ia melihat Puteri dan Priyo.
Keduanya mengangguk, seolah memberi tanda untuk membiarkan Riski melihat benda yang dibawa Lika.
Lika setuju, ia mencondongkan tas miliknya ke arah Riski, tapi tas itu direbut Koco.
Tas itu Koco berikan kepada Riski, lalu dibukanya.
Riski merogoh tas itu, mengambil sesuatu di dalamnya, dan semburan bau busuk membuatnya memalingkan wajah.
Saat benda itu terangkat, dan Koco juga melihatnya, Riski tersentak, begitu kaget mengetahui apa yang ia pegang.
Kepala perempuan.***