Entah kenapa angin tiba-tiba berubah menjadi dingin.
Suasana berubah agak mencekam. Sebenarnya aku bukan penakut.
Tapi kalau terjadi perubahan yang mendadak seperti ini, mau nggak mau bulu kudukku berdiri.
Malam semakin malam, kegelapan menggelayut. Tiba-tiba temanku Nita bangun.
Matanya melotot melihat ke depan, dia terlihat marah.
Wajahnya penuh amarah, nafasnya mendengus sambil memelototi teman-temannya.
Dia berteriak, “Kurang ajar kowe, kurang ajar!”.
Teman-temanku laki-laki langsung memegangi Nita, beberapa seniorku yang memiliki ilmu kebatinan langsung berkerumum,
mereka membentuk formasi dan gerakan-gerakan yang aneh, lalu terpental.
“Kowe rak sah do kemaki, Aku wis atusan tahun ning kene.”
Nita berteriak menghardik teman-temanku yang berusaha melawannya.
Salah satu temanku lantas turun menemui juru kunci bumi perkemahan yang rumahnya terletak di dekat pangkalan ojek.
Makhluk halus yang merasuki Nita memang bukan kelas bawah,