Ki Dalang juga mendengar ada suara sinden yang bagus tetapi juga tidak bisa menoleh ke belakang.
Pada waktu ada tokoh yang gugur dalam lakon itu Asmara Asih melagukan tembang Dhandhanggula Tlutur.
Semua yang hadir ikut meneteskan air mata tanda ikut sedih.
Jam 06.00 WIB pertunjukkan wayang kulit selesai.
Ki Dalang bertanya kepada Pak Rana: “Siapa Sinden yang ikut nembang tadi malam itu hebat sekali Pak?”
Baca Juga: Misteri hape baru untuk selfie bersama teman di kamar kos, lho hasilnya foto kok ..........
Jawab Pak Rana : “Asmara Asih istri gaib saya”.
Ki Dalang heran dan kejadian itu diberitahukan pada para penonton yang masih menunggu penjelasan tentang sinden itu.
Setelah permintaan Asmara Asih tentang nanggap wayang kulit itu terkabul ia minta izin kepada Pak Rana untuk pindah tempat tinggal karena semua kelompoknya (makhluk halus) juga pindah.
Pak Rana minta penjelasan : “Pindahnya dimana Dik?”
Jawab Asmara Asih : “Di Gunung Kukusan kalau akan jumpa saya sewaktu-waktu bisa menemui saya di Gunung Kukusan”.
Waktu perpindahan Pak Rana juga mengantarkan sampai Gunung Kukusan. - Habis - (Seperti dikisahkan Drs. Subagya di Koran Merapi) *