Sementara itu, Jono duduk di kursi yang agak belakang, ikutan menyantap nasi gorengnya dalam diam.
Tiba-tiba, mungkin setelah hampir 20 menit, pintu kembali diketuk. “Aneh banget, sudah malam kok ada yang bertamu?” ujar Radit. (Seperti dikisahkan Rhestra di Koran Merapi) *