harianmerapi.com - Selanjutnya prewangan itu minta : “Tolong jejaka yang normal disuruh kesini disini ada gadis yang menginginkan suami”.
Ki Jamenggala penguasa lelembut di sendang Tawitan itu menyuruh jejaka gendruwo datang ke rumah Bondan Suyanto.
Selang 15 menit jejaka gendruwo itu tiba di rumah Bondan Suyanto. Selanjutnya prewangan itu bilang : “Nduk itu calon suamimu sudah datang kamu segera pergi”.
Baca Juga: Wewe Pengin Punya Suami 1: Menempati Rumah Baru yang Ternyata Angker
Melihat jekaka gedruwo yang rewok-rewok itu gadis wewe menari-nari sambil bilang : “Terima kasih saya sudah dicarikan jodoh saya akan pergi dari sini”.
Gadis wewe itu menarik tangan jejaka gendruwo menciuminya dan diajak pergi. Tidak antara lama paranormal (dukun) itu melepas prewangannya yang ada di dalam raganya.
Setelah prewangannya itu lepas dari tubuhnya suara prewangannya sudah tidak terdengar yang terdengar suara asli dhukun tersebut.
Selang beberapa menit terdengar deru suara truk lelembut mengangkut semua lelembut yang ada di rumah Bondan Suyanto pindah ke wilayah Sendang Tawitan.
Baca Juga: Mengenal Allah Melalui Penciptaan Alam Semesta
Sejak itu rumah Bondan Suyanto sudah tidak ada lelembutnya lagi. Demikian pula istri Bondan Suyanto Wijiastuti sembuh dari penyakitnya.
Memang dulu lelembut-lelembut itu tinggal di pohon preh yang ditebang oleh Bondan Suyanto kemudian didrikan rumah.
Maka lelembut itu merasa kehilangan rumahnya lalu marah dan mengganggu keluarga Bondan Suyanto.
Setelah upacara slametan dan memindah lelembut selesai waktunya ± pukul 06.00 WIB maka diadakan pertemuan keluarga Bondan Suyanto dengan dhukun (paranormal).
Bondan Suyanto menyerahkan beaya yang sudah disepakati bersama yaitu uang Rp. 2.000.000,- kepada paranormal (dukun).