Kalau di luar pekarangan Pak Lekun wanita itu rupanya buruk, rambutnya gimbal, matanya melotot, mulutnya mengeluarkan darah, buah dadanya menggelantung sampai perut. Namun kalau masuk pekarangan Pak Lekun wanita itu tampak cantik.
Dalam waktu dua tahun Pak Lekun menjadi kaya raya di desa itu. Ia telah membeli rumah yang bagus dan punya mobil yang bagus pula.
Sedangkan pada waktu itu orang masih jarang yang mempunyai mobil. Perdagangannya maju sekali, ia mempunyai 10 tenaga kerja. (Seperti dikisahkan Drs Subagya di Koran Merapi) *