PIKIRAN Pak Suhari galau karena tak bisa memberi makan Tuyulnya. Kemudian ia menelepon calon istrinya: “Dik mari datang ke rumahku ada masalah penting”.
Akhirnya calon istrinya datang ke rumah Suhari. Kemudian diminta kesediaannya untuk menyusui Tuyulnya Suhari. Calon istri itu sebenarnya kalau melihat wujud Tuyul merasa jijik.
“Supaya Tuyul itu tidak kelihatan, adik saya beri air tawa,” kata Suhari.
Dengan rasa berat calon istri Suhari itu bilang: “Ya Mas”. Akhirnya Suhari membawa air tawa segelas diberikan kepada calon istrinya.
Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 1: Rumah Tangga Baru yang Sepi
Setelah air diminum kepalanya merasa berat akhirnya tak sadarkan diri. Kemudian dua Tuyul disuruh menyusu. Karena haus dua Tuyul itu dengan tenaga yang ekstra menyedot payudara calon isterinya Suhari.
Baru sekitar 5 menit Tuyul itu dengan cemberut meninggalkan calon istri Suhari dan bilang : “Air susunya tidak keluar sebel deh”.
Kemudian calon istrinya Suhari sadar dan bilang: “Mas badan saya kok terasa tidak enak apa yang terjadi?”
Dijawab oleh Suhari: “Adik tidak sadar tadi mungkin terlalu capek”.
Baca Juga: Gantungkan Cita-cita Setinggi Langit 1: Banyak Teman Banyak Rezeki
Dan calon istri Suhari tidak mempermasalahkan, tetapi sebenarnya air tawa tadi dicampur bius oleh Suhari.
Sejak itu Suhari selalu diliputi pikiran bingung dan kalut karena tidak bisa memberi makanan Tuyulnya. Sedangkan Tuyulnya tidak mau bekerja.
Iapun mempunyai pikiran untuk mengembalikan Tuyulnya kepada Mbah Jairana. Akhirnya Tuyul itu dikembalikan kepada Mbah Jairana.
Ternyata yang disebut Pak Ratna oleh Tuyul pencuri kemarin itu temannya Suhari waktu di desa. Pak Ratna mempunyai Tuyul yang diperoleh dari Dukun di Jawa Tengah.
Baca Juga: Era Pageblug: Membangun Etos Kerja Islami