RUANG-RUANG tertentu di sekolah, kadang juga ada yang dikenal angker. Mungkin karena kejadian tertentu atau suasana di luar jam sekolah yang selalu sepi. Ini cerita misteri tentang roh penghuni ruangan laboratorium di sebuah sekolah yang sebelumnya terjadi kebakaran.
Pagi ini udara terasa sangat sejuk beda dari biasanya. Mungkin karena tadi malam hujan begitu deras, hingga Taslim malas beranjak dari tempat tidurnya. Mengingat hari ini adalah hari pertama ia mengajar di salah satu sekolah swasta Tionghoa, maka ia pun bergegas merapikan diri.
Sesampainya di sana, Taslim pun disambut hangat oleh Kepala Sekolah serta guru-guru yang lain. Ucapan selamat datang tak henti-henti ia terima dengan wajah dan senyum yang manis. Taslim mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia.
Baca Juga: Disetrum Penunggu Gedung Tua
Selesai mengajar, Taslim berkumpul bersama teman-teman sesama guru di kantor, mereka pun saling bercengkrama. Kemudian Bu Maria, selaku TU, meminta Taslim menemui salah satu staf administrasi untuk mendata absen melalui fingerprint.
Karena kantor administrasi dan kantor guru berbeda gedung, Taslim secepatnya pergi untuk menemui salah satu pegawai di sana. Atas instruksi Bu Maria sampailah Taslim di gedung itu.
Belum lagi sampai ke ruangan yang dituju, Taslim melihat seorang siswi melambaikan tangan dari sebuah ruangan di pojok gedung. Sepertinya ia butuh pertolongan. Taslim segera menghampiri ruangan yang terlihat sangat berantakan dan seperti habis terbakar dalam tempo yang cukup lama.
Baca Juga: Lucinta Luna Kini Janda, Akui Pernah Nikahi Pria Philipina
“Ada apa nak? Apa yang kamu lakukan disini sendirian? Bukankah ini waktunya pulang?” tanya Taslim.
Bukannya menjawab pertanyaan Taslim, siswi itu malah menyodorkan buku tulis dengan wajah setengah terbakar dan…. ternyata tanpa kaki. Spontan sekujur tubuh Taslim menggigil. Ternyata ia baru saja kontak dengan roh.
Ia berlari dengan sangat kencang dan kembali ke kantor guru. Keringatnya bercucuran, napasnya terengah-engah.
Baca Juga: Keutamaan Hijrah di Tahun Baru Islam
Taslim memberikan buku itu pada salah seorang guru. Beberapa pasang mata di sana terbelalak seketika membaca nama pemilik buku itu. Nama seorang siswi yang meninggal dalam musibah kebakaran. Gadis malang itu terjebak dalam laboratorium, ruangan berantakan dan bekas terbakar yang dilihat Taslim tadi. (Dikisahkan: Maya Fasindah)