HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman horor lewat pohon beringin
Tiba–tiba tercium bau bunga kemuning bercampur bangkai.
Ada apa yang terjadi sebenarnya?
Pada tahun 2009, Bejo, Paidi, dan Sukat tiga serangkai yang kegemarannya memancing dari satu sungai ke sungai lainnya hampir semua sungai besar pernah mereka datangi.
Pada suatu hari mereka janjian akan memancing di sungai Boyong timur jalan Palagan.
Sebelum erupsi Sungai Boyong banyak ikannya karena adanya kolam yang jebol apalagi pada musim hujan dan banjir nila, lele, bawale seperti “ngaweawe “.
Saat itu pas hujan tidak menyurutkan semangat mereka bertiga untuk tetap memancing.
Waktu menunjukkan sekitar jam 9 malam dengan senter di tangan mereka mencari tempat yang diperkirakan banyak ikannya.
Sampai di lokasi tanpa basa basi mereka langsung melempar joran ke sungai, mereka menunggu umpan dimakan ikan sambil merokok.
Baca Juga: Pengalaman horor Galih nonton wayang kulit di rumah Pak Kadus malah dipanggil-panggil kuntilanak
Setelah beberapa saat Bejo dan Paidi pindah tempat memancing ke selatan sekitar 40 meter mencari spot yang lebih baik lagi.
Tinggalah di situ Sukat sendirian tidak seberapa lama ia merasakan haus padahal tidak membawa bekal minum, sambil nyenteri pohon kelapa ternyat cukup tinggi tinggi juga.
Akhirnya pancing di tinggal untuk mencari buah jambu berjalan 150an meter kearah utara, tiba tiba terdengar suara anak ayam “piyek- piyek” di atas tanggul sungai.
Lama lama suaranya kok berubah seperti orang “cegukan” baru berjalan 6 langkah dari semak – semak tiba- tiba muncul hewan melompat seperti katak sebesar kelapa hampir menabrak Sukat.