HARIAN MERAPI - Kisah misteri hantu Suanggi di Papua 3
Hantu itu sering dikaitkan dengan penyakit menahun dan kematian mendadak.
Mengapa orang enggan menyebut namanya?
Baca Juga: Kisah misteri hantu Suanggi di Papua 1: Yere mencari ikan di tepi sungai Bomberay pada malam hari
Baru sampai halaman depan, Mama Leoni sudah memanggil dengan melambaikan tangannya.
Ternyata Mama Leoni sudah menunggunya sejak tadi, karena sebelumnya Yere sudah menyampaikan kalau akan ada temannya yang berkunjung.
Dengan wajah penuh senyum Mama Leoni langsung mempersilakan Edi untuk duduk.
Setelah berbincang beberapa saat. Edi memberanikan diri bertanya tentang suatu hal.
“Begini Mama, tetapi Mama jangan marah ya?” kata Edi memulai cerita.
“Marah kenapakah? Mama itu tidak pernah marah,” jawab Mama Leoni penuh penasaran.
Baca Juga: Kisah misteri hantu Suanggi di Papua 2: Mendengar kabar duka kepala desa Bomberay meninggal mendadak
“Semalam itu sa dengan Yere pergi cari ikan di sungai Bomberay, tiba-tiba Yere mendengar suara melengking dari hutan, terus sa bilang mungkin itu suara Suanggi, kenapa ada pantangan mengucap kata itukah?” kata Edi melanjutkan pertanyaannya.
Mama Leoni mengerutkan dahinya sambil menatap wajah anaknya.
Namun, Mama Leoni sadar anaknya sudah mulai dewasa tidak bisa dikekang terus-menerus supaya tidak keluar malam.
Ditambah lagi putranya mau jujur menyampaikan kepadanya walaupun melalui sahabatnya.