Keesokan harinya, Ghana bangun tidur dalam keadaan payah karena kecapekan, kurang tidur dan ketakutan.
Saat makan di warung tak jauh dari rumah itu, dia bercerita pada ibu pemilik warung tentang kejadian semalam.
"Wah, njenengan kena juga ya? Njenengan masih perjaka, ya?" tanya pemilik warung.
"Maksudnya?" Ghana bingung.
"Rumah itu sebenarnya sudah terbengkalai lama. Nah, sekarang direnovasi."
"Setiap laki-laki yang tidur di situ kalau masih perjaka, dia akan selalu diganggu hantu perempuan penjaga rumah itu."
"Ya, sama seperti njenengan itu."
Ghana langsung bergidik. Tanpa menunggu siang, dia langsung bergegas kembali ke Surabaya.
Dia tidak mau melanjutkan di proyek itu.
Cukup semalam saja hantu perempuan itu mengganggunya. (Seperti dikisahkan Fery Yanni di Koran Merapi) *