Benar juga. Empat biji durian tersebut berat nian. Diangkat berdua tidak bergeming sama sekali.
"Pah....tolong! Kami berdua nggak kuat ngangkat. Duriannya berat sekali," teriak kedua Kakak-beradik tersebut.
"Uh, Cuma ngangkat durian empat saja pada nggak kuat," gerutu Mukirna
"Lho...kok hiya ya...?! Durian jenis apa sih ini?" ujar Mukirna ketika ikut membantu mengangkat durian tersebut. Tiba- tiba...
"Hah, apa itu, Pah? Yang paling besar itu, kayaknya bukan durian, Pah," teriak Sinta seperti orang ketakutan.
Mata Sinta terbelalak. Dia melihat satu diantara empat buah kesukaannya itu bukan durian, tetapi...tengkorak kepala manusia.
Baca Juga: Pengalaman misteri Marto yang cintanya ditolak Parti maka dukun pun bertindak, berhasilkah usahanya?
Sinta lemas tubuhnya. Dan pesta durian di rumah Mukirna malam itu batal.
Mukirna kembali ke Purworejo. Akan mengembalikan buah durian tersebut ke penjualnya.
Sampai hampir pagi Mukirna tidak berhasil menemukan penjual durian yang dimaksud. - Semua nama samaran - (Seperti dikisahkan FX Subroto di Koran Merapi) *