Sebagai tempat wisata, Telaga Jonge juga sering digunakan masyarakat untuk memancing. Bahkan tak jarang diadakan lomba mancing di tenpat yang penuh misteri ini.
PENGALAMAN mancing di Telaga Jonge pernah dialami oleh Pak Tri, yang dikenal pakar soal mancing-memancing. Toh demikian, kejadian aneh tak luput ia alami juga saat ikut lomba mancing.
"Ikannya tak mau makan umpan!" batin Pak Tri saat mancing ikan telaga. Padahal biasanya tak demikian lama seperti kali ini, ia sudah bisa mendapatkan beberapa ikan. Aneh!
Pakar mancing dari Wonosari itu dibuat pusing tujuh keliling. Padahal racikan umpan buatannya terkenal ampuh. Sekali ikan mengendus kail yang dipasangi dengan umpan ikan, tak menolak dan langsung dilahap habis. Dan ikan itu tak berkutik di ujung kail. Tarik dan dapat tangkapan ikan.
"Edann..ini kok tak ada yang mau makan. Malah batas waktu akan usai lomba!” keluhnya.
Padahal sudah sekian waktu memasukkan umpan ikan di telaga itu. Lain dengan telaga yang biasa ia kunjungi yang ada di sana. Ikan-ikannya pada kepencut dengan umpan racikan Pak Tri. Demikian juga para pemancing lain, sehingga panitia menjadi tak nyaman. Dikira ada permainan yang tak sehat. Maka panitia membuat pernyataan dan membebaskan untuk mancing.
Maksudnya agar pemancing tak merasa dirugikan. Begitu hari berikutnya dilakukan pembebasan mancing. Kini tak lagi dibisniskan. Alias gratis bagi siapa yang pengin mincing. Namun sungguh keanehan datang lagi. Ternyata ikan itu mau makan dengan lahapnya. Pak Tri bisa bawa pulang ikan gurami tiga kiloan. "Ini baru maskotnya tertangkap!"
Oleh warga desa yang tahu terutama kalangan sepuh mengatakan bahwa ikan itu tak mau dijadikan alat bisnis. "Kini perairan telaga itu sudah terisi oleh air dan siap ditaburi benih ikan," kata warga setempat.(WA Sutanto)