KARANGANYAR (MERAPI) - Sebanyak 33 penampil asal berbagai aliran seni tradisi 'manggung' di Grebeg Lawu 2019 di Terminal Tawangmangu, 24 hingga 28 September. Bertajuk 'Etnis Manis', event tahunan ini menyajikan ketoprak, drama tari, ludruk, opera, hingga pentas tari.
Ketua umum Seniman Karanganyar (SEKAR) Joko Dwi Suranto mengungkapkan kegiatan itu rutin digelar tiap tahun dengan melibatkan seniman lokal. Banyak darinya penampil profesional, namun tak sedikit pula mahasiswa jurusan seni.
"Mereka sebagian itu, mahasiswa dan seniman dari berbagai komunitas yang sudah terbentuk di sekitar Kabupaten Karanganyar, tapi ada yang memang asli dari daerah asal," ungkap Joko.
Kali ini, ia melibatkan seniman dari luar kabupaten Karanganyar ini, agar memberikan wawasan dan edukasi baik bagi masyarakat maupun anggota SEKAR. Seniman yang digandengnya dari luar seperti dari Bojonegoro, Bali, bahkan Papua. Joko mengatakan pertunjukan kali ini banyak mengusung sejarah, cerita dan juga memiliki dialog.
"Acara ini gratis. Masyarakat bisa menikmati sajian dari pukul 09.00 WIB hingga 23.00 WIB, selama event berlangsung,” katanya.
Dikatakannya, meski digelar setiap tahun, namun selama ini belum ada tema khusus yang diusung, yakni teater tradisi. Dia berharap dengan menampilkan teater tradisional, para seniman yang tergabung dalam Sekar bisa lebih berani tampil di depan publik, serta bisa lebih menghibur masyarakat.
Pemilihan tempat pentas di kecamatan tawangmangu lantaran wilayah lereng Lawu ini memiliki tradisi budaya yang kental. Etnis Manis menjadi tema tahun ini, dimaksudkan untuk mengangkat kearifan lokal dari masing-masing daerah. Ia menjelaskan, selain untuk menumbuh kembangkan kesenian dan kebudayaan lokal juga memberikan edukasi terhadap masyarakat khususnya di Karanganyar. Grebeg Lawu nantinya bakal ditutup dengan pagelaran kethoprak gabungan dari seniman di Soloraya. (Lim)