DIVISI sastra Paguyuban Teater Bantul (PTB) dengan bekerja sama Teater Kereta Kasihan, menggelar acara Pagelaran Purnama Sastra dengan Tajuk Gladi Pentas Sastra Jawa di Jeblog, Tirtonirmolo, Kasihan Sabtu (20/4) Malam. Menurut Pimpinan Teater Kereta, Bardikari Jadmiko yang kebetulan selaku tuan rumah, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan karya-karya sastra Jawa, khususnya Geguritan, Cerkak serta Macapat kepada masyarakat.
"Ini salah satu upaya saja untuk lebih mendekatkan karya sastra berbahasa Jawa kepada masyarakat pendukungnya. Kalau tidak dilakukan dengan cara semacam ini serta tidak ada yang mau peduli karya sastra Jawa nantinya hanya menjadi kelangenan bagi pangguritnya serta penulisnya saja. Tidak dapat dinikmati dan dipahamioleh masyarakat luas," ungkap Jadmiko.
Penampilan sejumlah sastrawan Jawa seperti Sahari, Samsu Setiaji,
Supriyadi Cantrik Desa, Bambang Nugroho, Ardini Pangastuti, Budi Packer Siswanto dan Sunawi yang merupakan warga Paguyuban Sastrawan Jawa Bantul Paramarta di dukung dengan musik live dari Karawitan Sekar Arum Pimpinan Sutrisno, tampil begitu memikat dan membuat jenak para tamu undangan yang hadir. Tampak hadir dalam acara itu Drs. Sapto Priyono dar Dinas Kebudayaan Bantul, unsur Muspika Kecamatan Kasihan, para tokoh seni Kasihan dan masyarakat sekitar.
Sementara itu menurut Ketua PTB Jumarudin S.Pd., saat ini ada sekitar 32 kelompok teater di Kabupaten Bantul. Sedangkan acara yang diselenggarakan saat ini menurut dia adalah yang kali kedua. Setelah sebelumnya dilaksanakan pada bulan Maret lalu di Desa Gowasari, Pajangan yang bersamaan dengan peluncuran antologi Puisi berjudul " Bantul Orkestra Jawa" yang berisi 160 judul puisi yang salah satu diantaranya karya Wakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih.
"Ini kali kedua kita tampilkan dalam kegiatan Bulan Purnama, mudah-mudahan dengan cara seperti ini geliat sastra dan teater di Bantul akan terus bergaung dan lebih menyentuh pada masyarakat dan dapat menjadi tontonan yang sehat dan bermanfaat," ucap Jumarudin.
Dalam kesempatan itu, dilakukan juga tukar menukar buku antologi dari PTB dan PSJB Paramarta yang berjudul " Angin Sumilir Saka Pesisir Kidul", masing-masing diserah terimakan oleh ketua Payuban. Sementara itu menrut Bambang Nugroho Ketua PSJB Paramarta, kegiatan semacam ini perlu terus dikembangkan. Mengingat selama ini Bantul merupakan pusat para seniman dalam berproses serta berkarya. Sehingga kedepannya pasti akan lebih banyak yang ikut terlibat dalam upaya mengembangkan serta melestarikan budaya, khususnya Sastra Jawa yang kini mulai tampak kebangkitannya.
1"Ini memang salah satu ikhtiar bersama bagaimana membumikan karya sastra menjadi lebih dekat dengan masyarakat. Sehingga harapannya ke depan dapat lebih baik dan banyak yang kemudian ikut terlibat dalam usaha ini," pungkas Bambang Nugroho. (Teguh)