kearifan

PERBEDAAN WAYANG PENDETA - Selalu Berjubah

Jumat, 17 Agustus 2018 | 07:13 WIB

-
MERAPI-JB SANTOSO
Pendita Durna, juga memakai jubah. SEKARANG mari kita cermati perbedaan tokoh pendeta dalam wayang kuli gaya Yogyakarta dan Suarakarta. Pendeta dalam pewayangan Surakarta pada umumnya menggunakan satu wayang saja untuk tokoh-tokoh yang kurang dikenal seperti Begawan Kesawawidi, Resi Padmanaba, Begawan Druwasa yang menggunakan wayang srambahan, atau wayang pinjaman untuk memainkan tokoh tertentu. Hanya tokoh seperti Begawan Abiyasa, Begawan Drona, Resi Bisma saja yang memiliki wayang khusus. Di bawah ini akan kita lihat bagaimana perbedaan wayang pendeta dan ciri khas dari masing-masing daerah. Pada wayang Begawan Abiyasa di bawah ini ternyata kedua belah pihak sama-sama menggunakan jubah dan sorban. Ciri khas dari wayang gaya Yogyakarta yang dapat kita temui pada wayang pendeta ini adalah, Begawan Abiyasa pada gaya Yogyakarta memiliki tubuh yang lebih membungkuk dan mengenakan topong kethu (jenis topong) yang merupa kan ciri khas dari wayang gaya Yogyakarta terutama untuk pendeta dan beberapa dewa. Selain itu wayang pendeta gaya Yogyakarta juga dapat ditemui garuda mungkur yang berada tepat setelah topong kethu. Dalam gambar di bawah, garuda mungkur memang kurang jelas, namun ini akan dibahas dalam bab selanjutnya. Layaknya para dewa, Begawan Abiyasa dari Surakarta mengenakan jubah, sorban, dan pernik-pernik lainnya sehingga terlihat lebih mewah dari gaya Yogyakarta. Wajah dari sang pendeta pun terlihat hanya menunduk secara normal. Setelah kita mengamati kedua bentuk wayang di atas, jangan terlalu cepat mengambil keputusan tentang bungkuknya seorang begawan atau resi menjadi ciri khas Yogyakarta karena gaya Surakarta pun memiliki begawan bungkuk. Yang di gunakan sebagai wayang srambahan. (dari berbagai sumber - (JB Santoso)  

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB