-
-
Masjid Taqqorub di sisi makam Patih Danureja VII. Langen Mandra Wanara pada prinsipnya merupakan bentuk sendratari dengan kostum wayang wong juga, namun cerita yang dibawakannya bersumber pada cerita Ramayana. Hanya saja tari-tarian dalam Langen Mandra Wanara ini dilakukan dengan cara berjongkok dan hampir semuna dialog dilakukan dengan tembang. Hal ini mendapat sambutan yang luar biasa dari kalangan rakyat mengingat pada masa itu masyarakat begitu mengidamkan dapat menyaksikan tarian wayang wong yang masih menjadi seni pertunjukan eksklusif milik keraton. Munculnya kesenian Langen Mandra Wanara berawal dari kecintaan KPH Yudonegoro III (Patih Danurejo VII) pada seni tari. Mula-mula ia menampilkan kesenian Srandul karena tarian keraton tidak boleh ditarikan di luar keraton. (Albes Sartono/Jbo)