kearifan

PETILASAN ISMOYO JATI DI TIDAR (3) - Syekh Subakir Memasang Kalimasada

Sabtu, 11 Agustus 2018 | 20:04 WIB

-
MERAPI-AMAT SUKANDAR
Pengunjung ziarah kubur di Makam Syekh Subakir Menurut riwayatnya, sebelum Pusaka Kalimasada ditanam di puncak Gunung Balak, Syekh Subakir bermusyawarah dengan Kyai Semar di puncak sebuah gunung. Di puncak gunung inilah peti tempat menyimpan dan membawa Pusaka Kalimasada itu dibuka yang dalam bahasa Jawa: pethi-ne diudhar. GUNUNG tempat membuka peti itu kemudian dinamakan Gunung Tidar. Dari puncak gunung Tidar inilah kemudian Pusaka Kalimasada dibawa ke arah timur, sejauh 17 kilometer (yang kini tempat ini bernama Pakis), dan diusung ke puncak sebuah gunung untuk ditanam sebagai tumbal kanggo wong sak alak-alak atau tumbal untuk orang banyak. Itulah sebabnya, tempat menanam tumbal ini sampai kini disebut Gunung Balak. Penanaman Pusaka Kalimasada: di puncak gunung Balak oleh Syekh Subakir dan kawan-kawannya, bermakna sebagai penancapan Kalimah Syahadat di jantungnya Tanah Jawa, sebagai tanda masuknya ajaran agama Islam bagi penghuni tanah Jawa kala itu. Kalimah Syahadat memperkenalkan Tuhan yang Esa, Tuhan yang pantas untuk disembah dan dipuja, Tuhan yang tak beranak maupun diperanakkan. Juga sebagai Tuhan tempat mengadu dan meminta. Makam petilasan Eyang Ismoyo Jati di puncak Gunung Tidar berupa sebuah pusara yang di tengahnya berdiri tegak sebuah wujud keris pusaka luk sembilan setinggi kira-kira dua meter. Bilah keris pusaka ini dari bahan tembaga berwarna kuning emas yang dihiasi sembilan buah bintang. Makam petilasan dan wujud keris pusaka Eyang Ismoyo Jati itu dibalut ageman kain mori putih. Kain mori “ageman” ini selalu diganti setiap tahun. Ritual acara penggantian kain ageman keris pusaka dan pusara makam petilasan Eyang Ismoyo Jati dilaksanakan pada awal bulan Sura. Pada malam tanggal 1 Sura 1951 Dal atau 20 malam 21 September 2017 Masehi yang lalu, kain mori ageman keris pusaka dan pusara dilepas. Kain mori ageman yang baru dipasang pada hari Jumat Kliwon, 22 September 2017. Waktu pemasangan kain mori ageman tersebut sesuai dengan dhawuh (perintah) ghaib Eyang Ismoyo Jati yang diterima juru kunci makam, Bu Sutidjah. Pemasangan kain mori ageman pusaka dan pusara petilasan Eyang Ismoyo Jati dilakukan oleh Nyi Mayangga Seta (yang nama aslinya Uci Ariyanti), dibantu dua orang peziarah. Panjang kain mori ageman keris pusaka 11 meter, dan kain mori untuk ageman pusara petilasan 7 meter. (Amat Sukandar/Jbo)  

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB