kearifan

HIDAYAH - Menyadari Kesalahannya Sendiri

Minggu, 22 Juli 2018 | 07:19 WIB

-
BU Dirga memeluk Hendri dengan erat, sampai-sampai anak laki-lakinya itu sulit bernafas. Seolah-olah Bu Hendri merasa takut kehilangan Hendri setelah lama tidak bertemu. Padahal selama ini mereka tinggal dalam satu rumah, sekalipun tidak setiap hari bertemu. "Maafkan Mama ya, Nak," hanya itu yang diucapkan Bu Dirga berulang-ulang. Hal ini membuat Hendri semakin bingung, karena ia merasa dirinya yang justru harusnya minta maaf pada mamanya. Terlebih lagi dengan kejadian pagi tadi, yang seandainya Bu Dirga tahu pasti akan marah besar. Bagaimana mungkin anak Pak Dirga yang memiliki kedudukan tinggi dan kaya raya, tega meniduri pembantunya sendiri. Hendri sendiri tidak pernah habis pikir dengan apa yang sudah dilakukannya. Terlebih lagi jika nanti kedua orang tuanya sampai tahu. "Mama, sebenarnya ada apa ini? Tidak ada yang perlu dimaafkan dari Mama. Justru Hendri yang selama ini sudah bersalah sama Mama, yang seharusnya minta maaf," kata Hendri. Bu Dirga pun memandang wajah Hendri dengan tajam. Ia sudah lupa, kapan terakhir kalinya melihat wajah anaknya itu dari dekat. Dirasakan Bu Dirga, ada perubahan besar pada wajah Hendri. Sekarang tampak jauh lebih kurus. Tak diketahui Bu Dirga, bahwa hal itu lebih dikarenakan minuman keras dan narkoba yang belakangan menjadi konsumsi harian Hendri. Dituntunnya Hendri masuk ke kamar dan ibu dengan anak itupun duduk bersanding di tempat tidur yang kondisinya acak-acakan. "Mama sudah lama ingin berbincang-bincang dengan kamu, tapi sepertinya tak pernah ada waktu. Selama ini Mama sudah melupakan Hendri dan Lusi, anak-anakku yang sebenarnya sangat Mama cintai," kata Bu Dirga. Hendri hanya mendengarkan saja, sambil sesekali melihat wajah Mamanya. Hendri juga agak terkejut, karena wajah Mamanya sudah jauh berubah. Sekarang tampak kusut dan seperti menanggung beban yang sangat berat. Berbeda dengan saat Hendri masih SMP, yang memuja Mamanya itu sebagai wanita paling cantik sedunia. Rupanya semalaman Bu Dirga tidak bisa tidur. Hatinya resah melihat perkembangan rumah tangganya yang semakin berantakan. Hubungannya dengan suami semakin tidak harmonis, yang berdampak pada perkembangan jiwa kedua anaknya. Mereka berdua tak pernah terkontrol lagi, sehingga Bu Dirga seakan semakin jauh dan asing dengan Hendri maupun Lusi. Semua ini disadari Bu Dirga setelah dirinya merenung dan 'mengadu' kepada Allah SWT dengan menjalankan Salat Tahajud. (Bersambung)

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB