-
Tempat istirahat di makam Syeh Bela Belu. Ada cerita menyebutkan kepergian Jaka Bandem disertai saudaranya bernama Damiaking, tapi ada pula yang mengatakan bahwa Jaka Bandem dan Damiaking bertemu di kawasan itu. Sekalipun demikian, disebutkan bahwa ia memang merupakan orang yang gemar bertapa dan menimba serta menyebarkan ilmunya. NAMUN praktik dan perilaku hidup Damiaking berbeda dengan Jaka Bandem dalam mencapai kesempurnaan hidup. Oleh karena itu pula mereka sering terlibat dialog dan perdebatan tentang keyakinan. “Kamu harus menjalani hidup dan bertapa seperti aku, mengurangi makan dan tidur. Itu cara menuju kesempurnaan. Tidak seperti kamu yang dalam keseharian mulai dari pagi hari hingga larut malam hanya mengurusi soal makan, makan, dan makan. Bagaimana kamu dapat mencapai kesempurnaan jika hidupmu hanya difokuskan untuk makan belaka ?” demikian tegur dan pertanyaan Damiaking pada suatu waktu. “Apa pun itu, bagiku tidak ada kekuatan dan karunia yang lebih besar dari kekuatan dan karunia Tuhan itu sendiri,” jawab Jaka Bandhem. “Tapi jika kamu tak mengurangi makan dan minum atau berpuasa seperti yang aku lakukan, bagaimana kamu akan beroleh karunia dan kekuatan ?” “Aku menyerahkan sepenuhnya kepada belas kasih sayang Tuhan.”
-