-
Bermakna takwa sesuai tuntunan Alquran. DALAM pepatah Jawa ada disebutkan tentang ajining raga dumunung ana ing busana. Artinya ialah bahwa nilai jasmani seseorang ditentukan atau dinilai dari cara ia berpakaian. Sekalipun hal demikian sering juga tidak tepat benar, namun cara berpakaian seseorang menunjukkan sejauh mana ia menghargai ragawi atau jasmaninya. Pakaian dalam hal ini dapat menjadi identitas diri seseorang. Bahkan dalam skala lebih besar dapat menjadi bagian dari identitas sebuah kelompok. Pakaian selain memiliki dimensi keindahan, keharmonisan bagi tubuh, juga difungsikan untuk menjaga kesehatan seseorang. Misalnya, pakaian yang tebal berfungsi melindungi seseorang dari terpaan hawa dingin. Pakaian juga dapat melindungi diri dari terpaan panas sinar matahari, debu, angin, hujan, dan sebagainya. Selain itu, pakaian juga menjadi sarana bagi terlindungnya anggota tubuh untuk memenuhi tuntutan kesopanan atau kepantasan. Ada begitu banyak model pakaian di dunia modern ini. Dari sekian banyak model pakaian itu ada pula yang dipercayai diciptakan oleh seorang wali terkenal di Jawa, yakni Sunan Kalijaga. Disebut-sebut bahwa dengan arif dan bijaksana membuat model pakaian sebagai penutup badan berdasarkan ayat yang terdapat dalam Alquran. Surat tersebut adalah Surat Al A’raaf ayat 26. Terjemahan surat tersebut adalah sebagai berikut. Hai anak Adam sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. Apa yang dituliskan dalam ayat tersebut mengandung makna atau pengertian bahwa pakaian Takwa adalah pakaian rohani bagi manusia, yakni bahwa manusia agar selalu ingat kepada Allah. Dengan mengingat akan Allah maka manusia akan selalu menghindari segala larangan dan menjalankan perintahNya. (Albes Sartono/Jbo)