kearifan

Doa Istri Suami Mencari Rezeki

Jumat, 15 Desember 2017 | 09:52 WIB
Ilustrasi Doa Istri Suami Mencari Rezeki

-
Ilustrasi Doa Istri Suami Mencari Rezeki

TIDAK perlu berpikir lama, Basir yang sudah tidak tenang dengan pekerjaan yang dijalani, akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri. Ia memang tidak bertindak sendiri. Sebelumnya sudah berdiskusi dengan sang istri tentang langkah yang akan diambilnya.

Basir bersyukur, karena istrinya mendukung langkahnya. Ia merasa tidak salah telah memilih Aisyah (bukan nama sebenarnya) sebagai istri. Selain wajahnya yang cantik, hatinya pun baik pula.

"Apa yang Ayah nilai baik untuk keluarga, Bunda tentu akan mendukung," kata Aisyah kepada Basir.

"Terima kasih Bunda, tapi agak bersabar sedikit ya, mungkin butuh waktu untuk mencari pekerjaan baru."

"Tidak apa-apa, masih ada sedikit tabungan setidaknya bisa untuk makan sampai Ayah dapat pekerjaan baru."

Basir pun memutar otak dengan keras, memikirkan apa sekiranya yang bisa dia lakukan. Modal yang dia miliki adalah ijazah SMA, sepeda motor beserta SIM C, serta handphone lumayan bagus. Pikirannya pun lantas melayang ke jasa layanan yang sekarang sekarang jadi tren, yakni ojek online. Bergegas Basir mencari info tentang ojek online. Dan ternyata dalam waktu singkat, dirinya bisa diterima dan tidak sulit baginya untuk masuk serta menyesuaikan dengan komunitasnya yang baru.

Pekerjaan Basir yang sekarang rupanya tidak jauh beda dengan yang lama, putar-putar mengukur jalanan, keluar masuk kampung. Tapi sekarang Basir merasa lebih tenang,  karena tidak menyebabkan orang lain terjerat dalam masalah. Justru dengan menjadi ojek online dia merasa ada nilai lebih yang bisa diterima, yakni kepuasan konsumen atas layanan baik yang dia berikan.

Setiap hari sekarang Basir membawa pulang sejumlah uang, yang bisa dia berikan kepada istrinya. Basir merasa semua hasil jerih payah yang didapatnya tak lepas dari doa yang dipanjatkan istrinya.

"Sesungguhnya, Doa yang segera dikabulkan oleh Allah adalah Doa seorang (istri) kepada orang lain (suami) yang tidak berada di tempat yang sama (berjauhan)." (HR.Tirmidzi).

Karena itu, Basir pun dengan ikhlas dan lega menyerahkan penghasilannya pada sang istri untuk dikelola memenuhi kebutuhan rumah tangga. Tidak ada rasa kekurangan dengan apa yang didapat, karena cukup atau tidak cukup semua bergantung bagaimana memenej rezeki yang didapat. (Bersambung)

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB