harianmerapi.com - Kumpulan cerita horor dan misteri, ketika Mbah Wargo lupa menyediakan kembang setaman di hari Sabtu Wage untuk cucu yang sudah meninggal
Suasana pagi masih sepi. Mbah Wargo (bukan nama sebenarnya) kaget, kupingnya mendengar suara...bluuung!
Ternyata kakus model jumbleng miliknya yang berada di pekarangan belakang rumahnya, amblong.
Tanpa ampun, Dalip (nama samaran), cucu laki-lakinya yang baru berumur empat tahun tercebur ke dalamnya.
Pagi itu Dalip sedang BAB di atas jumbleng tersebut.
Nyawa cucu kesayangan Mbah Wargo itupun tidak terselamatkan.
Kebanyakan warga dusun tersebut memang masih favorit dengan kakus model jumbleng.
Alasannya murah dan mudah membuatnya.
Jika jumbleng sudah penuh, tinggal membuat jumbleng penggantinya, di bagian pekarangan yang lain.
Baca Juga: Benjo si tukang palak dapat apes setelah menangkap burung perkutut 'buntel mayit' pembawa sial
Maklum, banyak warga masih memiliki tanah pekarangan yang luas.
Kejadian Dalip tertelan jumbleng tersebut sudah puluhan tahun berlalu.
Namun bagi Mbah Wargo, peristiwa kelam itu masih menyisakan duka yang mendalam yang sulit dilupakan.
Karena ketleyek butuh, tanah pekarangan milik Mbah Wargo itu sepetak demi sepetak diiris, dibeli oleh warga pendatang.