Akhirnya Kardi menerima dengan pasrah, ia terus menjalankan tarikanya, dengan menahan perasaan yang aneh, serta jantung yang berdegup kencang.
Ia nggak mau bertanya, karena beberapa kali diajak ngomong, tak pernah ada jawaban, hanya terdengar suara, “Ah, uh,…ah, uh,” kayak orang gagu.
Baca Juga: Kisah Nyata Kebaikan Hati Seorang SPG dan Nyaris Celaka Saat Mancing di Rawa Pening
Dan keika hampir sampai tujuan hati Kardi sedikit lega, ia segera membelokan motornya menuju sebuah gang.
Gang itu tampak gelap, karena hanya beberapa lampu penerangan yang hidup. Ketika sampai titik pengantaran, Kardi berhenti.
Dan tanpa omong sepatah pun, penumpang itu turun sambil memberikan helm serta sejumlah uang, lansung masuk gerbang.
Kardi semakin curiga dengan penumpangnya, karena sudah tak tampak lagi.
Ia segera berbalik kemudian menjalankan motornya, ketika di ujung gang Kardi bertemu seseorang.
“Dari mana Mas?” tanyanya.
Baca Juga: Kisah Nyata Bahagia itu Sederhana dan Serakah Terhadap Warisan Bisa Membawa Malapetaka
Sebelum Kardi menjawab orang itu sudah mengatakan, “Beberapa kali yang tunggu pohon preh di makam itu mengerjai driver ojek online,” lanjutnya.
Kardi nggak segera nyahut, bulu kuduknya berdiri.
“Tapi nggak apa-apa kok Mas,” tukasnya lagi, “Coba kamu lihat uang yang diberikan?” pintanya.
Dan ketika Kardi menunjukan, yang tadinya tampak uang, ternyata dedaunan kering.
Kardi pun bergegas pulang, dan ternyata aplikasinya pun tidak tutup poin! (Seperti dikisahkan Bagong Soebardjo di Koran Merapi) *