harianmerapi.com - Jadi pengemudi becak ada-ada saja peristiwa dialami, bahkan termasuk sebuah pengalaman horor.
Pengalaman ini menimpa Surat (bukan nama sebenarnya), seorang pengemudi becak asal Bantul yang suka thethek atau ngetem di halaman bioskop Soboharsono.
Sekitar tahun 1973 pertunjukan film di gedung bioskop merupakan hiburan yang sangat diminati banyak kalangan.
Baca Juga: Lelembut Wujud Gadis Cilik Gentayangan di Sore Hari, Ini Akibatnya
Di pojok utara-timur Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta kala itu ada gedung bioskop bernama Soboharsono.
Saat itu gedung bioskop tersebut sedang memutar film “Pengantin Remaja” dengan pemeran utama Sophan Sophiaan dan Widyawati.
Meski sudah diputar lebih sepuluh hari, pada setiap jam pertunjukan penontonnya masih berjubel.
Malam itu Surat tengah menunggu penumpang di halaman bioskop Soboharsono. Dia optimis bakal mendapat penumpang orang yang habis nonton film.
Benar saja. Usai jam pertunjukan terakhir, penonton mbubrul, seperti laron keluar dari sarangnya.
Baca Juga: Petung Jawa Weton Sabtu Wage 23 April 2022, Pandai Bicara, Hati-hati Jika Memanjat Pohon
“Antar aku ke lor prapatan Suryobrantan, Mas,” ujar seorang lelaki yang langsung duduk di jok becaknya.
Dengan tersenyum Surat mengayuh becaknya ke arah barat, kemudian belok ke utara. Sampai di perempatan Kantor Pos Besar yang saat itu disebut “prapatan air mancur”, Surat membelokkan becaknya ke arah barat.
Hidungnya merasa segar. Bau wangi dari lelaki penumpangnya sangat terasa. Mungkin karena tertiup angin, bau wangi itu lama kelamaan hilang. Tapi kok, berganti dengan bau tidak enak.
“Lho kok berubah menjadi bau bangkai?” gumam Surat dalam hati. Dengan bersungut-sungut dia terus saja mengayuh becaknya.
“Hati-hati, Mas. Hampir sampai perempatan Suryobrantan. Jalannya agak menurun,” penumpangnya mengingatkan.