SELESAI makan-makan, Pak Harso ngobrol dengan keluarga itu dengan canda tawa, akrab sekali seolah seperti saudara sendiri. Segala topik obrolan nyambung saling bercengkrama.
Entah berapa lama mereka mengobrol, Pak Harso tidak ingat yang jelas cukup lama malam itu mengobrol, kemudian pemilik rumah mewah itu menyuruh Pak Harso dan keluarga untuk segera pulang.
Tepat di depan rumah mewah tersebut sudah ada 2 delman yang siap mengantarkan pulang dimana 1 delman untuk Pak Harso dan istri juga kedua anaknya, sedangkan 1 delman lagi khusus untuk barang oleh-oleh pemberian keluarga mewah tersebut.
Baca Juga: Selain Rantai Raksasa, Warga Yakin Masih Ada Peninggalan Lain di Tempuran Ngancar
Para pembantu di rumah mewah tersebut menyusun barang oleh-oleh untuk Pak Harso ada beras 2 karung, pisang 1 tandan, 1 karung singkong dan ubi, ada 10 kelapa, ada 1 karung tepung terigu, minyak goreng, sekardus ikan sarden, dan masih banyak lagi sembako pemberian di letakkan dalam delman tersebut.
Kemudian Pak Harso sekeluarga berpamitan kepada suami istri pemilik rumah mewah itu dan juga pamitan ke anak-anaknya yang jumlahnya sangat banyak sekali.
Setelah naik ke atas delman, si kusir segera berjalan dengan diiringi delman di belakangnya yang berisi aneka macam oleh-oleh pemberian dari keluarga mewah tersebut.
Baca Juga: Duel Tuyul Lawan Tuyul 1: Penghasilan Berkurang Jauh Sejak Masa Pandemi
Sama seperti saat berangkat di kiri kanan hamparan pohon besar dan jalanan yang sangat halus dan rapi, hingga sampailah delman tersebut di depan rumah Pak Harso tepat tengah malam jam 00.30.
Suasana desa malam itu sepi warga telah tertidur pulas, tak ada suara takbir bergema, kemudian kusir delman dan Pak Harso menurunkan semua oleh-oleh hasil bumi dan sembako di bawa masuk ke dalam dapur rumahnya.
Selesai semua barang diturunkan lalu kusir delman berpamitan kepada Pak Harso untuk kembali ke rumah juragannya. Jam menunjukkan angka 01:00, Pak Harso dan keluarganya akhirnya tertidur pulas di kamarnya.
Baca Juga: Resep Kang Dowo: Dengan Bebek Apkir, Rasa Soto Kian Nendang dan Gurih
Saat sedang tertidur pulas Pak Harso bermimpi didatangi oleh seekor burung yang cukup aneh. Burung itu datang ke rumah Pak Harso ingin mengucapkan terimakasih.
Memang saat 7 hari sebelum hari raya Idul Fitri, Pak Harso telah menyelamatkan seekor burung dari jerat milik orang lain saat ke hutan.
Warna burung itu bagus dan indah dan Pak Harso tidak tahu jenis burung apa. Yang jelas saat kena jerat, pemilik jerat tak diketahui entah kemana. (Dikisahkan: Pandu Eka Prayoga)