HARIAN MERAPI- Kisah pengalaman horor Rohima bertemu perempuan menari di pinggir jembatan.
Seusai salat Isya', Rahima mengajak adiknya, Somad untuk membeli lem kertas. Besok ada pelajaran prakarya yang mengharuskannya membuat kerajinan.
Rahima membutuhkan lem kertas dan kebetulan lem miliknya tinggal sedikit. Ia baru mengingatnya ketika akan salat Isya'.
Baca Juga: Nurul Ghufron : Pungli di rutan KPK sudah cukup lama, namun sulit terdeteksi, ini sebabnya
Namun, ternyata lem kertas di toko dekat rumahnya habis. Rahima terpaksa mengajak adiknya untuk ke toko khusus peralatan sekolah di desa sebelah yang tak terlalu jauh dari rumahnya.
Akan tetapi, harus melewati jembatan yang konon dulu pernah dijadikan tempat pembuangan mayat ketika zaman penjajahan.
Kata orang-orang di bawah jembatan itu dulunya ada sebuah lubang besar. Banyak mayat yang dimasukkan ke lubang itu. Bahkan, beberapa masih hidup ketika dimasukkan ke lubang dan perlahan mati sebab tak bisa bernapas.
Selain disebut sebagai tempat pembuangan mayat di zaman penjajah. Beberapa meter dari jembatan terdapat sebuah tiang listrik yang empat tahun silam memakan korban jiwa.
Ada seseorang yang tersengat listrik sampai meninggal di tempat tersebut.
Baca Juga: FIFA Tunjuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17 2023, Erick Thohir: Alhamdulillah
"Mbak beneran berani ke toko Pak Hakim?? tanya Somad membonceng di boncengan sepeda mini Rohima.
"Ya, mau gimana lagi, Dek? Masa iya ke tempat foto copy Abah malah lebih jauh lagi. Mau nyuruh beliin orang rumah udah telanjur sampe sini," ujar Rohima sambil terus mengayuh sepedanya.
"Yang penting kita baca doa aja pas lewat jembatan. Lagian terang kok lampunya." Bocah kelas lima SD itu berusaha menenangkan sang adik yang berbeda satu tahun dengannya.
Saat berangkat Rohima tenang-tenang saja. Sebab, ada motor lewat yang membuatnya tak merasa sendiri. Adiknya juga terus membaca surat-surat pendek.
Namun, sepulang membeli lem beberapa meter sebelum sampai di jembatan ia melihat seorang perempuan berambut panjang dengan pakaian seperti penari-penari daerah tengah berdiri di pinggir jembatan.