HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman horor menginap di vila tempat wisata
Semula hanya ingin bercanda meniru layaknya Nenek Lampir.
Tapi ternyata malah menjadi pengalaman horor yang menakutkan.
Baca Juga: Bikin prihatin, nasib bangunan ternama di Salatiga, Pasaraya 2 yang tak terawat dan nganggur
Sore jam tiga, Dio, Man, Mus, Tar, dan Sam sampai tempat yang dituju. Sebuah lokasi wisata berhawa sejuk.
Mencari kesana-kemari akhirnya lima remaja tersebut mendapatkan sebuah vila untuk menginap yang oleh pemilknya diberi nama vila Andalas.
Jam delapan malam Dio mengajak empat temannya jalan-jalan keluar, menikmati suasana sekitar.
“Silakan, teman-teman. Aku agak pusing. Aku akan rebahan saja di kamar. Sendirian gak apa- apa kok”, ujar Mus.
Ditinggal empat temannya, villa Andalas yang berkamar tiga buah itu menjadi sangat sunyi. Hanya terdengar desau angin dan suara binatang malam.
Di tengah kesunyian yang mencekam, tiba-tiba kuping Mus mendengar suara yang berasal dari kamar sebelah. Makin lama makin jelas.
Baca Juga: PSHT dan Brajamusti sepakat damai di depan Kapolda DIY: demi keamanan Jogja
Tak pelak, itu adalah suara orang mendengkur. Dan Mus tahu betul jika itu adalah suara dengkurnya Tar. Pasalnya, Tar adalah teman satu kamar di rumah kost Ibu Sudilah.
“Wooo...ternyata kamu juga gak ikut jalan-jalan to, Tar?”, ujar Mus sambil berjalan menuju kamar Tar. Dari pintu kamar yang terbuka sedikit, Mus tahu jika kamar tersebut lampunya seperti sengaja dimatikan.
Ulah isengnya pun timbul. Sering dicandai oleh Tar, malam itu Mus ingin membalas candaan temannya tersebut. Lampu kamar Tar yang dimatikan, dia nyalakan. Byaaar!
Tampak temannya itu tidur lelap dengan posisi tengkurap. Dihias dengan suara dengkur yang cukup keras.