HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman horor Ganjur yang nekat ingin mencari pesugihan dengan kain kafan orang meninggal.
Apakah keinginan Ganjur mencari pesugihan dapat berhasil?
Ataukah kain kafan orang meninggal itu malah menjadikannya pengalaman horor?
Baca Juga: Kabar gembira, unit dan suku cadang Grand Vitara sudah tersedia di diler
Hanya bermodal informasi yang tidak akurat, Ganjur melaksanakan niatnya. Informasi dari Mbah Supat mengatakan, jika berhasil mencuri kain kafan orang meninggal, maka orang tersebut akan bisa kaya raya.
“Tapi ingat, hanya orang yang meninggal pada hari Selasa Kliwon”, ujar Mbah Supat.
Kebetulan sekali hari itu adalah hari Selasa Kliwon. Jam delapan malam Pak Anusa meninggal dunia.
Tidak menyia-nyiakan kesempatan, pada hari berikutnya Ganjur membongkar kuburan Pak Anusa yang belum dipasang batu nisan.
Bermaksud akan mencuri kain kafan yang membungkus jasadnya.
Dalam kondisi apa adanya, tanpa dicuci lebih dulu, kain kafan tersebut dilipat rapi dan disimpan dalam lemari. Ganjur pun menunggu dan berharap-harap cemas.
Baca Juga: Strategi Persediaan Guru Berkualitas dengan Marketplace Guru
Dirinya akan menjadi kaya raya. Berkat kain kafan yang dia simpan. Ditunggu sampai satu bulan belum ada perubahan atas dirinya.
Jangankan menjadi kaya raya. Lha wong kegiatan usahanya membuat mainan anak-anak saja tidak setiap hari laku. Penghasilannya masih saja minim.
Sampai pada hari yang ke tigapuluh lima atau selapan, pada tengah malam, jendela di kamar tidurnya diketuk orang. Buru-buru Ganjur membuka jendela tersebut.
Gandrik! Di luar, tampak wajah almarhum Pak Anusa yang kain kafan pembungkus jasadnya dia curi, memandang tajam ke arahnya.