HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman horor pulang makan malam di angkringan
Aneh motor terasa berat, eh ternyata kuntilanak ikut bonceng.
Malam betul saya pulang hari ini.
Tentu, setelah menyempatkan makan di angkringan sebelum belokan menuju kontrakan saya memilih berkendara dengan kecepatan sedang.
Di kiri kanan jalan pohon-pohon besar berjejer. Saya agak merinding.
Tetapi karena saya berusaha tidak memikirkan hal-hal mistis, akhirnya saya tetap tidak merasa khawatir ataupun takut.
Setelah belokan kedua, ada tempat penyimpanan gamelan.
Saya tidak paham betul, tetapi menurut cerita teman-teman kadang ketika jam menunjukkan lebih pukul satu maka akan ada suara samar gamelan yang ditabuh.
Tempat itu menyerupai bangunan tua sisa nenek moyang jawa. Saya merinding.
Hawanya tiba-tiba berbeda.
Tetapi saya berpikir sederhana, mana mungkin jika memang ada hantu atau sosok mistis yang menghadang dan berbicara akan saya tanggapi.
Jujur, meski sudah dua tahun lebih di kota Yoguakarta ini, saya sangat tidak paham bahasa jawa.
Mungkin saja nanti ketika saya gertak pakai bahasa daerah saya maka mereka akan lari terbirit-birit.