Hewan itu kemudian dipelihara di dalam sebuah bak air yang tak terpakai.
Malam harinya, tubuh Dirgo demam. Awalnya, ia berpikir sedang terserang flu.
Baca Juga: Kiat aman mengonsumsi mie instan, tambahkan sayur dan bahan makanan sumber protein
Namun, dua hari berlalu, suhu badannya tak kunjung turun.
Bahkan semakin meningkat. Ia pun hanya menghabiskan waktu dengan berbaring di atas tempat tidur.
Dalam puncak demam yang menyebabkan tubuhnya menggigil di malam ketiga, Dirgo melihat seorang kakek berdiri di tengah kamarnya.
Entah dari mana asalnya, tiba-tiba saja sosok itu sudah ada di sana.
Tubuh kakek itu bungkuk, sehingga punggungnya mirip dengan punggung seekor bulus.
“Aku balekno,” ucap kakek itu.
Baca Juga: Mahasiswa UMY merasa senang bisa magang di KJRI New York dan ditempatkan di tiga fungsi, apa saja?
Dirgo gelagapan, lalu mengucek kelopak matanya berkali-kali untuk menemukan kesadaran.
Ketika ia bangkit, si kakek buru-buru menyelinap keluar. Dirgo mencari ke seluruh ruangan rumah, tetapi nihil.
Sementara suara ‘aku balekno’ terus terdengar.
Betapa tersentaknya Dirgo ketika mengetahui bahwa suara itu ternyata berasal dari sebuah ruangan tempat ia menaruh bulus.
Dirgo melepaskan kembali bulus tangkapannya ke kedung Sungai Widas malam itu juga.