HARIAN MERAPI - Bagian kedua dari cerita misteri Si Upik digondol wewe, orang tua bingung karena jam 19.00 anak belum pulang.
Pada waktu itu untuk menulis berhitung atau menggambar tidak menggunakan buku tetapi menggunakan batu tulis (sabak). Sedangkan untuk menulis juga tidak menggunakan pensil (bolpoint) tetapi menggunakan grip. Baru kelas 5 dan 6 menggunakan buku.
Untuk kelas 1 dan delas 2 jam pelajaran sampai jam 10.00 WIB sedangkan kelas diatasnya sampai jam 12.00 waktu itu sekolah masuk mulai hari Senin sampai Sabtu dan pada hari Sabtu dijadikan hari krida atau kegiatan-kegiatan seperti olah raga dan kesenian.
Baca Juga: Cerita misteri Si Upik digondol wewe 1, ayah makelar tanah dan ibu perias manten
Pada waktu hari Sabtu karena pagi harinya ada kegiatan maka hari krida diadakan siang sampai sore hari. Waktu itu Upik mengikuti kegiatan Olah Raga.
Kegiatan tersebut selesai pada pukul 16.00 WIB. Murid murid semua pulang ke rumahnya masing masing. Namun Si Upik sudah pukul 19.00 WIB belum pulang.
Hal tersebut menyebabkan orang tuanya menjadi bingung. Pak Wijaya mendatangi rumah gurunya Upik menanyakan perihal anaknya. Gurunya upik menjelaskan bahwa kegiatan hanya
sampai pukul 16.00 WIB semua murid pulang termasuk Upik.
Tetangganya Pak Wijaya setelah mengetahui Upik sampai malam belum pulang berdatangan ke rumah Pak Wijaya membantu mencari upik. Teman teman dekat Upik didatangi semua tetapi tidak ada yang mengetahui keberadaan Upik.
Baca Juga: Cerita misteri melihat penampakan Nyi Roro Kidul saat liburan Idul Fitri di pantai
Semalam suntuk keluarga Pak Wijaya dan tetangganya mencari upik tetapi hasilnya nihil. Tentang hilangnya Upik itu telah dilaporkan kepada Dukuh dan Kepolisian.
Tetangganya ada yang menyarankan supaya minta tolong kepada Paranormal (dukun). Pak Wijaya juga menyetujui untuk mencari Dukun. Pak Ngadina dimintai tolong untuk mencari Paranormal (dukun).
Pak Ngadina segera mencari dukun ditetangga desa. Ia mendapatkan Dukun yaitu Kyai Sudimara. Hari itu pula Kyai Sudimara ke rumah Bp. Wijaya.
Kyai Sudimara bertanya kepada Pak Wijaya tentang hari kelahirannya upik beserta pasarannya. Pak Wijaya menjawab : Hari kelahiran Upik dan pasarannya adalah : Rebo Pon .
Baca Juga: Cerita misteri wanita yang minta tumpangan semalam ternyata turun di makam
Kyai Sudimara lalu menghitung : Rebo nilanya 7 Pon nilanya 7 lalu dijumlah = 7+7 = 14. Untuk menentukan tempat Upik dihitung dari terbitnya matahari (Timur-Barat-Utara-Selatan)