"Tapi, suatu ketika Pangdam IV Diponegoro datang mengunjungi penjara Wirogunan. Namanya Mayjen Widodo," kata Pak Iswandi.
Menurut Pak Iswandi, Pangdam Widodo ternyata langsung mengetahui tentang Sukino yang punya kelebihan supranatural. Diapun langsung memerintahkan untuk membebaskannya.
"Orang seperti Sukino kok dipenjara? Mau dipenjara pakai apapun ya bisa lolos," kata Pak Iswandi menirukan kata Pangdam Widodo waktu itu.
Kemudian, sambung Pak Iswandi, Sukino mantan anak buah pejuang PETA Supriyadi dibebaskan dengan alasan salah tangkap.
Pak Iswandi mengatakan lagi, peristiwa itu menjadi salah satu bukti Sukino bisa menguasai anasir angin atau udara. Artinya, dia bisa lolos dari tempat apapun, meski hanya ada celah sebesar lubang jarum.
Tidak hanya itu, kata Pak Iswandi, beberapa kali Sukino menunjukkan kemampuannya bisa berpindah tempat atau 'menghilang' di depan mata kepalanya.
"Sering di dalam mobil bersama, tahu-tahu Sukino sudah tidak ada," kata Pak Iswandi.
Pak Iswandi bersama sang ayah Ikhsan, memang seringkali bepergian bersama dengan Sukino ke Ponjong Gunungkidul Yogyakarta.
"Sukino memang asli Ponjong Gunungkidul, dan selama hidupnya sesudah perang dia merawat sebuah makam leluhurnya di Gunung Tutup," kata Pak Iswandi. (*)