"Begini ini caranya," kata Pak Iswandi, menirukan kata Sukino saat memperagakan cara membuat arca dengan melumat-lumat batu sebesar kepala manusia seperti melumat lempung atau tanah liat.
"Bahkan, seperti tidak mengeluarkan tenaga sama sekali, tanpa alat!" kata Pak Iswandi mengenang peristiwa yang dialami di depan mata kepalanya sendiri.
Melihat kejadian itu, tentu saja Pak Iswandi terheran-heran dan bertanya bagaimana caranya bisa melumat batu seperti lempung.
"Waktu itu Sukino hanya menjawab, percaya dengan Gusti Allah. Kalau sudah percaya, pinjam kekuatan alam", kata Pak Iswandi, yang kemudian bertanya lagi, "Bagaimana caranya?"
Pertanyaan yang tampaknya terlontar begitu saja, membuat Pak Iswandi sampai pada pilihan hidup. Sebab, untuk bisa menguasai 4 anasir seperti Sukino itu ada laku yang harus dilakoni sepanjang hayat.
"Ya kamu kuat lakunya, tidak?" kata Pak Iswandi menirukan kata Sukino waktu itu.
Sampai pada pertanyaan itulah, Pak Iswandi mengaku pasrah tidak akan pernah bisa seperti mantan pejuang PETA bernama Sukino itu.
"Sebab, saya lebih memilih sekolah," kata Pak Iswandi.
Pak Iswandi yang kini sudah berusia 73 tahun, saat itu lebih memilih sekolah untuk menuntut ilmu seperti umumnya orang lain demi masa depan.
"Saya lebih memilih melanjutkan sekolah. Jadi, saya dulu kuliah di UGM jurusan ekonomi. Lulus tahun 1977," katanya. (*)