HARIAN MERAPI -Bagian kedua dari cerita misteri jeritan malam di panti asuhan kosong, melihat anak kecil yang wajahnya berlumuran darah.
Di luar Panti Asuhan: Saat mereka berlari keluar dari panti asuhan, mereka mendengar suara tawa anak-anak yang mengejar mereka. Suara tawa itu semakin dekat dan semakin keras, membuat mereka semakin ketakutan.
Tiba-tiba, mereka melihat sosok anak kecil berdiri di depan mereka. Anak kecil itu mengenakan pakaian compang-camping dan wajahnya berlumuran darah. Anak kecil itu menunjuk ke arah panti asuhan dan berkata dengan suara seram, "Kembalilah ke sini!"
Rani, Doni, Bella, dan Reno berteriak ketakutan dan berlari meninggalkan panti asuhan itu. Mereka berlari secepat kilat, tanpa berani menoleh ke belakang.
Di Sebuah Ruangan Terkunci Dimana Rio terpisah: Salah satu remaja, sebut saja dia Rio, tertinggal di dalam panti asuhan. Dia tersesat di dalam ruang asrama dan tidak bisa menemukan jalan keluar. Dia berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang mendengarnya.
Tiba-tiba, dia mendengar suara ketukan di pintu. Dia mencoba membuka pintu, tetapi pintunya terkunci rapat. Ketukan di pintu semakin keras dan semakin cepat, membuat dia semakin ketakutan.
Rio: "Siapa di sana?!"
Baca Juga: Cerita misteri seorang maling yang terpaksa tidur di pohon karena dihadang gendruwo
Anak Kecil: "Aku."
Rio: "Kamu siapa?"
Anak Kecil: "salah satu anak yang dibunuh di sini."
Rio: "Apa yang terjadi di sini?"
Anak Kecil: "Pengurus panti asuhan itu kejam. Dia menyiksa dan membunuh kami semua."
Baca Juga: Cerita misteri naik kereta api ternyata isinya kuntilanak dan gendruwo