HARIAN MERAPI - Kos di dekat kampus biasanya lebih mahal. Karena itu Ardi langsung ingin pindah manakala ada kos yang ternyata malah lebih murah.
Itulah awal cerita misteri yang dialaminya. Ia baru menyadari mengapa kos tersebut dihargai murah oleh pemiliknya
Seminggu sudah Ardi tinggal di kos-kosan yang baru. Ia pindah dari kos-kosan lama lantaran jauh dari kampusnya. Sebenarnya itu bukan masalah baginya.
Baca Juga: Cerita misteri desa yang terkena bencana gara-gara batik parang rusak
Terlebih sebagai seorang perantau dari Lampung, ia lebih memilih pindah karena ia ingin berhemat. Dan kos-kosannya yang baru harganya murah.
Sebelumnya Ardi heran karena ada kos-kosan yang semurah itu. Tapi keheranannya hilang saat mengetahui induk semangnya sangat baik padanya. Teman satu kosannya juga ramah. Itulah yang membuatnya betah hingga seminggu ini.
Sampai suatu malam sekitar pukul 24.00 Ardi pulang, pintu kosnya tidak terkunci. Padahal ia ingat betul sebelum pergi, ia menguncimya. Tak hanya itu, semua lampu yang seharusnya mati justru menyala.
"Perasaan pintu tadi sudah kukunci, kok terbuka. Lampunya juga sudah kumatikan, kok menyala?" gumam Ardi merasa aneh.
Baca Juga: Cerita misteri Harun menangis histeris setelah bermain di bawah keranda mayat
Karena sudah sangat ngantuk, setelah ganti baju Ardi langsung tidur. Tiba-tiba, samar-samar Ardi mendengar suara minta tolong. Padahal sudah jelas jam segitu semua orang sudah tertidur. Kali ini, Arya tak menghiraukannya.
Akhirnya ia bisa tertidur. Tapi ia berminpi aneh, ada seorang gadis di depan kos-kosan. Gadis itu merintih seolah sedang kesakitan. Karena penasaran, Ardi mendekatinya.
"Tolong…. Tolong…. Tolong aku! Argghhh.." rintih gadis itu.
"Maaf, siapa mbak? Apa ada yang bisa saya bantu." ujar Ardi.
Gadis itu lantas menoleh. ‘Gandrriik!!’, muka gadis itu hancur. Hanya terlihat kerangka tulangnya saja tanpa daging sedikitpun.