HARIAN MERAPI - Jangan suka bermain di bawah keranda mayat jika tidak ingin seperti Harun. Ia tiba-tiba menangis histeris setelah bermain di bawah keranda mayat. Berikut cerita misteri selengkapnya.
Harun anak kecil berusia 2 Tahun bermain di makam sebelah rumahnya. Saat itu ibunya sedang memasak di dapur karena sudah menjelang magrib dan lauk habis.
Ratih mengira bahwa anaknya sedang bermain di dalam rumah, karena sebelum meninggalkan anaknya sendirian ia sudah menempatkan anaknya di depan televisi dan menaruh banyak mainan di depannya.
Selesai memasak Ratih mehampiri anaknya di depan televisi, betapa kagetnya ia Harun tidak ada disana. Ratih memanggil Harun berulang-ulang tapi tidak ada jawaban.
Ratih berjalan dengan tergesa-gesa mencari anaknya kesegala sudut rumah namun tidak menemukannya.
Terdengar suara tangisan dari sebelah rumahnya, Ratih berlari menuju kesumber suara tersebut. Betapa tercengangnya Ratih ketika melihat anaknya nangis dengan keras di bawah keranda mayat.
Ratih bergegas menggedong Harun dan membawanya pulang. Saat itu matahari terlihat merah, cahaya redup menunjukkan waktu surup.
Sesampainya di rumah Ratih menenangkan anaknya yang sedang nangis histeris dengan matanya melotot ke atas.
Kebetulan di rumah hanya ada Ratih dan Harun karena suaminya pulang dari kerja esok hari. Saat keadaan panik Ratih menelfon suaminya untuk segera pulang.
Ratih menggendong anaknya menuju rumah kyai, yang kebetulan rumah kyai jarak 3 rumah dari rumah Ratih.
Ratih menceritakan kejadian yang dialami Harun, setelah mendengar cerita dari Ratih, Kyai memberikan air putih yang sudah didoakannya.
Baca Juga: Cerita misteri ketika tengah menunggu ayah dirawat di ICU rumah sakit
Kyai menyarankan agar air tersebut diusapkan kewajah anaknya dan sebagian airnya diminumkan. Selesai kyai memberikan air tersebut Ratih pamit pulang karena sudah terdengar adzan magrib.