Sesampainya di rumah Ratih mengusapkan air ke wajah Harun dan sedikit meminumkannya. Kemudian Harun terlihat tenang dan berhenti menangis.
Ketika waktu menginjak tengah malam Harun kembali lagi menangis histeris Ratih melakukan hal yang sama seperti yang diperintahkan kyai, namun Harun tetap saja menangis dengan mata melotot ke atas.
Entah apa yang terjadi saat itu, Ratih mengira bahwa kejadian yang dialaminya tersebut ada hubungannya dengan keranda mayat, namun Ratih belum juga menemukan jawaban. (Dikisahkan Ell Mumtaz di Koran Merapi) *